Mohon tunggu...
S.Hanna.
S.Hanna. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu..

Wiraswasta, ibu rumah tangga, senang membaca tentang politik dan dunia usaha serta berita dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rara Laris Manis Pawang Hujan, Kenapa Harus Dukun?

1 April 2022   09:45 Diperbarui: 1 April 2022   11:30 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setelah ramai sebagai Pawang Hujan di Mandalika sebagian di hujat orang dan sebagian lagi dipuji dan dianggap berhasil kini "dicari" jasanya tersebut.

Tentu bagi yang percaya, Rara di Mandalika berhasil menjinakan hujan dengan sukses.

Agar Proyek berjalan lancar, PT. WIKA salah satu BUMN mengganjarnya gaji lebih tinggi.

 Itu untuk proyek selama 2 bulan pembangunan atau renovasi Halim Perdana Kusuma.

Tak percaya?  Rara memperlihatkan nomor HP nya di kanal Youtube Karni Ilyas Club seperti yang dikutip Solopos.com, Kamis (24/3/2022)

"Di Mandalika Rp105 juta?" kata Karni Ilyas. Tapi di WIKA lebih gede  lagi, komentar Karni Ilyas.

Rara membenarkan, tapi gaji rahasia dong. "Semuanya boleh menebak nebak. Jadi Rara sudah menjadi kaya iya?"

"Kalau televisi saya tidak mau. Kalau di kanal Youtube ada 32 orang yang menghubungi, hanya tiga yang saya mau. Pak Karni, Deddy Corbuzier dan Uya Kuya," ujar  Rara mengatakan dirinya yang tenar setelah Mandalika.

Bermacam macam cara orang menjinakkan hujan. Di Thailand dukun menggunakan perawan  menanam serai di depan rumah atau tempat yang akan ditangkal hujan.

Di Jepang menggantung boneka seperti hantu.

Menanam atau menanam serai untuk mencegah hujan memang sudah terkenal di beberapa tempat, seperti Pathum Thani.

Di Distrik Song Phi Nong, Suphan Buri, populer mengikat celana dalam janda  di ujung pohon.

Di wilayah utara, di beberapa daerah membawa sarung wanita atau menggantungnya di atap rumah dan di gudang.

Pilihan perawan untuk menanam serai saat ini telah menjadi wacana yang digunakan untuk bercanda atau mengejek di Thailand.


Masyarakat lama di mana laki-laki masih mengutamakan kesucian seksual daripada kesucian moral perempuan.

Di Cina Pemilik salah satu peradaban tertua di Asia dan memiliki kepercayaan yang terikat pada supranatural tidak memilih dukun, tapi  metode ilmiah  "Cara Menghentikan Hujan.

Ahli meteorologi Cina menganalisis statistik curah hujan kemungkinan  pada upacara pembukaan dan penutupan olympiade.

Cina  tidak  mengajak perawan melakukan upacara menanam serai, atau mbak Rara di Mandalika yang bertelanjang kaki.

 PT. WIKA juga  salah satu BUMN yang  percaya, kalau pengakuan Rara benar menggunakan metode Rara.

Cina modern menggunakan teknik ilmiah penyemaian awan , yang merupakan teknologi yang sama sama  kita ketahui dengan baik tentang hujan buatan.

Selama periode sebelum upacara pembukaan dan penutupan dua sampai tiga hari Olimpiade, pejabat Beijing akan meluncurkan roket kimia ke langit di atas Beijing.

Gulungan awan yang mengembun menjadi tetesan hujan atau menjauh wilayah udara Beijing selama Olympiade 2022 yang berjalan sukses.

Pendekatan ini tidak hanya akan membuat acara besar nasional berjalan lancar. 


 
Disini beberapa  instansi  percaya pawang hujan seperti Rara.

Rara menyebut,  syarat sebagai pawang hujan  dalam keadaan suci dan tidak berhubungan seksual dengan lawan jenis.

Ketika masih bersuami  meminta izin untuk tidak berhubungan seksual selama ada kontrak kerja.

Tapi setelah sendiri menjadi janda itu lebih mudah lagi. Jika ada tantangan seperti yang terjadi di Mandalika, Rara bertindak.

Tidak boleh pakai alas kaki, dan harus menyentuh tanah menyatu dengan alam.

Rara  mengobrol dengan awan, mengobrol dengan elemen tanah,  dengan angin," ujar  Rara di kanal Youtube Deddy Corbuzier dan dikutip Solopos.com, Kamis (24/3/2022).

Seperti puisi dan sajak saja iya. Inilah fenomena masyarakat kita saat ini yang diomeli para ulama sebagai syirik.

Belum tahu, apalagi tanggapan yang beredar ketika Rara laris manis dengan bisnisnya sebagai pawang Hujan.

Apakah kita akan mengucapkan selamat kepada Rara ketika ia berhasil dengan profesinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun