Akhlak tasawuf menekankan bahwa kesederhanaan bukan berarti menolak kemajuan atau teknologi, tetapi mampu memanfaatkan dunia dengan bijak. Seorang sufi modern harus mampu hidup di tengah hiruk-pikuk kemewahan dunia, namun hatinya tetap fokus kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam hal kesederhanaan.Â
Dalam banyak riwayat, disebutkan bahwa beliau lebih memilih hidup sederhana meskipun beliau memiliki akses ke kekayaan yang melimpah. Rumahnya kecil, makanannya sederhana, dan pakaiannya pun tidak mewah. Namun, dari kesederhanaan itulah terpancar ketenangan, kebahagiaan, dan keberkahan hidup.
Beliau pernah bersabda:
"Hiduplah di dunia seperti orang asing atau seorang pengembara." (HR. Bukhari)
Pesan ini mengingatkan kita bahwa dunia hanyalah tempat persinggahan sementara. Segala kemewahan dunia hanyalah fatamorgana yang akan hilang seiring berjalannya waktu.
Kesederhanaan bukan berarti menolak kemajuan atau hidup dalam kemiskinan. Kesederhanaan adalah sikap batin yang menjauhkan hati dari keterikatan berlebihan pada dunia dan memfokuskan diri pada hal yang lebih hakiki, yakni hubungan dengan Allah SWT dan kehidupan akhirat. Dalam kesederhanaan, terdapat kedamaian, ketenangan, dan kebahagiaan yang sejati.Marilah kita jadikan kesederhanaan sebagai bagian dari gaya hidup kita. Dengan hidup sederhana, kita tidak hanya meraih kebahagiaan di dunia, tetapi juga mempersiapkan bekal terbaik untuk kehidupan di akhirat. Sebab, pada akhirnya, yang akan kita bawa hanyalah amal kebaikan dan hati yang bersih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H