Jika kayu benar-benar kering, dinding lebih tahan lama, keras, dan memiliki corak yang menarik.
5. Tanjak Putih dan Selendang.
Pakaian putih yang melekat pada kepala, Kadisan sebut adalah tanjak. Selalu dipakai disetiap acara kebesaran. Khusus yang putih ini dikenakan oleh patih atau kepala dibawah batin. Sementara batik ada yang kuning dan biru. Ini sebagai bentuk kesopanan.
Selendang atau kain panjang (Jarik) dikenakan bagi yang sudah menikah. Belum menikah hanya pakai tanjak.
6. Batik Tulis dan Batik Cetak
Daerah Indragiri Hulu juga memiliki ciri khas batik yakni tulis dan cetak dengan ciri khas bunga seroja dan talang. Harga yang dibandrol untuk batik tulis berkisar Rp 1.5 juta untuk kuran 2 meter sedangkan batik cetak Rp 500 ribu. Pesan kepada pelaku UMKM adalah perlu menambahkan motif misalnya gajah dan harimau. Mengapa demikian? Itu mengingat, Inhu juga berdekatan dengan Yayasan Taman Nasional Tesso Nilo (YTNTN) dan Bukit 30 serta Bukit Barisan. Dimana kawasan tersebut bagian hutan konservasi.
7. Lukah dan Bubu sebagai alat tangkap ikan tradisional yang masih digunakan masyarakat Talang Mamak. Dua alat ini dibuat dengan berbahan dasar rotan.
Hal menarik lainnya yakni Inhu juga memproduksi beras lokal yang bernama Nara Singa. Asal muasal beras Inhu asal Desa Sukajadi, Kecamatan Kuala Cenaku ini menurut keterangan Penyuluh Perindustrian Pemkab Inhu Wirdaningsih, lantaran adanya Kerajaan Nara Singa.
"Jadi di Inhu ada kerajaan Nara Singa. Beras itu enak dan alami mirip dengan anak daro," ucapnya.