Mohon tunggu...
Sofiah Rohul
Sofiah Rohul Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Holla Before doing something, do something different

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Di Ambang Mager dan Mental Health

26 Juli 2023   20:03 Diperbarui: 2 Agustus 2023   13:24 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku: Bukannya Malas, Cuma Lagi Mager Aja karya Dancing Snail. (Foto: Sofiah)

"Aku yakin setiap orang punya cita-citanya masing-masing. Mungkin saja, akibat nafsu yang mendorong kita untuk mengejar cita-cita itu, membuat kita lelah yang akhirnya berujung pada kejenuhan. Tapi hanya karena kejenuhan itu, janganlah kamu buang cita-citamu. Terus ingat dan simpan dalam hatimu. Kamu hanya butuh waktu untuk menghaktifkan kembali. Tunggu aku ya, cita-cita. Aku akan menghampirimu," kata Dancing Snail (2022:251)

----

Akhir-akhir ini males gerak alias mager menjadi habit baru dipikiran alam bawah sadar kita eh aku ding. Entah kenapa energi seolah terkuras padahal ga ngelakuin apapun. Syukur-syukur terkuras karena melakukan suatu hal yang bermanfaat.

Kejenuhan ini pun menurut kebanyakan orang dianggap relate dengan kehidupan saat ini. Dan digadang-gadang berkaitan dengan mental health. Belakangan ini mental health menjadi perbincangan di berbagai kalangan. 

Apalagi, sejak adanya covid-19. Hampir semua kegiatan saat itu berubah total dari yang luar ruangan (Luring) menjadikan dalam ruangan (Daring).

Seseorang merasa aktivitasnya berubah 180 derajat dan terkungkung di dalam lembah teknologi. Ruang gerak dan komunikasi dianggap sempit meski adanya kemajuan teknologi. 

Tak jarang seseorang diambang mager dan mengalami gangguan mental health yang menjadikan dirinya harus struggle mengolah emosi dan rasa.

Nah, buku ini relate banget dengan kondisi aku sekarang. Apalagi prolog sang penulis menyebut, "Aku terkadang masih suka melakukan sesuatu yang bertentangan dengan diriku sendiri, tetapi yang membuatku berani menulis buku ini -- yang ditujukan untk orang-orang yang membutuhukan sentuhan perasaan -- adalah karena pemikiran bahwa aku harus mengembalikan ketenangan hati yang aku dapatkan lewat konsulitasi, siniar, buku, taupuno orang lain." 

Nah, kata-kata "Sentuhan Perasaan" itulah yang menjadikan daya tarik buku ini. Sesuai judulnya "Bukannya Malas, Cuma Lagi Mager Aja" dan covernya "Cara ngecas hati untuk kami yang sejak kemarin hingga ini sedang kelelahan"

Bahkan penelitian menyebut butuh waktu 21 hari untuk membentuk kebiasaan baru. Sialnya, kadang belum 21 hari sudah ada kegiatan anyar yang akhirnya membuat fokus buyar.

Tenang, buku karya Dancing Snail terbit yang terbit pada 2022 (cetakan kedua) dengan tebal 274 halaman terbitan TransMedia Pustaka, banyak merangkum kejadian sehari-hari. Ceritanya ringan dan lugas, serta penuh makna.

Penulis menuturkan, bersikap malas memang bukan hal positif. Tapi, malas untuk bergerak setelah melakukan berbagai aktivitas itu nggak ada salahnya lho. 

Saat kamu sedang kelelahan, depresi, merasa hampa, dan khawatir berlebihan, berdiam diri tak melakukan apapun justru bisa mengembalikan energi dan suasana hati. Jadi, tak ada salahnya bersikap mager demi mengisi daya tubuh dari kekeringan akibat kelelahan yang sering melanda diri.

How? Have you done charging your energy? Kalau udah yuk lanjutin list yang udah tertimbun. Deadline juga udah pada antre. Perbaiki satu persatu ya.

Karena, saat hati merasa cemas tetapi tidak melakukan apa pun, maka tidak akan sesuatu yang berubah. "Kalau nggak ngapa-ngapain, apa pun itu nggak akan ada terjadi. Jadi, coba kita ngapain kek!" - Snail (2022:267).

Maka, lakukanlah sesuatu yang ada dipikiranmu. Apalagi, pikiran yang kerap datang tanpa diundang sebelum tidur. Itu akan sangat mengganggu jika tidak bisa mengatur pikiran sendiri terlebih bagi si over thinking. 

Biasanya, untuk mengatasi ini, hal yang aku lakukan adalah jika pikiran itu hadir kembali setelah bangun tidur maka aku akan berusaha mewujudkan (berakhir sekarang atau dilanjutkan).

Pada bagian pertama dibahas menganai "Aku Juga Nggak Ngerti Mengapa Begini" pembahasannya cukup menarik. 

Di sana dijelaskan dan tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kita pernah membandingkan diri kita dengan orang lain seperti andai saja aku tidak memiliki kekurangan, coba saja aku seperti dia, aku bukanlah orang yang ceria, apakah memang ini takdirku? Dan masih banyak lagi.

"Apabila ada satu-satunya yang tidak bisa dirubah di dunia ini , itu adalah 'kenyataan bahwa tidak ada yang tidak berubah'. Hidup kita tidak akan hancur hanya karena suatu hal yang tidak sejalur dengan rencana kita. Maka dari itu terkadang kita memang harus meneliti konsekuensinya terlebih dulu," Snail, (2022:025).

Menyoal pikiran yang sukar datang sebelum tidur, hal tersebut juga dirasakan penulis. Diakuinya, berdiam diri sebelum tidur adalah waktu terpanjang dalam satu hari. 

Jika diingat, terkadang ada banyak hal tidak penting yang terjadi namun itu malah merubahnya menjadi rasa cemas dan khawatir berlebihan. 

"Kupikir malam tidak akan terasa menakutkan setelah aku dewasa. Tapi terkadang aku merasa seperti tidur di langit yang gelap sendirian dan berada di Semesta Mia," Snail, (2022:031)

Isi kepala yang banyak pikiran tak jarang membuat seseorang menjadi tidak spesial bahkan merasa tidak berdaya. 

Alih-alih menyalahkan diri sendiri dan merasa hidup telah berhenti namun lucunya masih bisa mengerti untuk tidak bersedih dan tidak larut dalam suasana, serta tidak mencari-cari nasihat. 

Manusia memang harus rela menerima hidupnya dan tidak ada yang salah jika ada kesulitan dan keanehan dalam hidup.

Itulah pentingnya mengolah perasaan negatif yang muncul sebagai motor penggerak suatu masalah. Sehingga, tidak menjadikan perasaan negatif yang menumpuk dalam diri menimbulkan depresi yang mengakibatkan energi habis dan sia-sia. 

Apalagi jika efeknya bisa menimbulkan masalah bagi orang lain. Jadi, biarkan perasaan negatif mengalir begitu saja agar tidak menjadi siksaan dan amarah. Cukup membandingkan perubahan dalam dirimu sebelum dan sekarang ini. Beri makna yang bagus dalam dirimu.

***

Melalui hari dengan penuh tawa kata orang telah memasuki dunia dewasa. Ada banyak cengkeraman di dalam hati dan pikiran. 

Acap kali kita melihat orang-orang tertawa, tapi apakah sebenarnya mereka baik-baik saja? Dalam kasus ini Snail menyebutnya sebagai senyum sosial.

"Aku tidak suka banyak bicara. Aku juga tidak suka memaksakan wajahku untuk mengeluarkan ekspresi tertentu. Wajahku hampir tidak pernah mengalami perubahan ketika aku sedang sendirian. Tapi, disaat harus berbicara dengan orang lain, aku berusaha mengeluarkan ekspresi wajah yang pas dengan situasi saat itu. Juga disaat bekerja, saat bertemu teman, dan bahkan saat berkumpul dengan keluarga, aku terpaksa menjadi orang yang sangat ekspresif secara instan," Snail, (2022:080).

Capek? Jangan ditanya. Jika dikaji, percakapan yang dianggap basa-basi ini nantinya akan menjadikan seseorang menemukan kawan main bukan lawan main dalam berkomunikasi. 

Bisa saja hal ini akan menjadikanmu bertemu dengan sosok bestie sehingga kemageran dan mental health-mu tetap terjaga.

Dengan begitu, akan tercipta komunikasi yang santai namun tetap harus memperhatikan kondisi dan mempertimbangkan hal yang dibicarakan. Intinya, tidak melewati batas. 

Percuma saja terlihat baik di depan orang namun percakapan yang terjadi malah menimbulkan rasa cemas dan kekhawatiran serta keluar alur pembicaraan. Yang perlu diingat juga, agar tidak membuang energimu untuk mencocokkan dirimu dengan sudut pandang orang lain.

Di dunia yang penuh kecemasan ini yang perlu ditakuti adalah dirimu sendiri. Snail menyebutnya, diri kita sendiri yang terlalu dini memasang pagar batas di hati kita sendiri.

"Saat kamu menderita akibat terpenjara dalam situasi yang sulit, jangan terfokus agar bagaimana caranya situasi yang sulit itu bisa lenyap. Tapi, cobalah untuk cari hal-hal kecil menyenangkan yang bisa mengalihkan perhatianmu. Kita bangunkan dulu saraf-saraf yang mati dengan hal-hal positif," Snail, (2022:177).

Pun demikian, dengan mengetahui cara yang baik untuk istirahat saat tubuh sudah terasa lelah dan di penghujung batas, akan menjadi hal yang positif. Belajar juga bagaimana mengolah rasa putus asa. 

Usaha yang membuat lelah saat ini suatu saat bisa menjadi pelajaran hidup. Snail berujar sudah saatnya melonggarkan  pinggangmu dan bergeraklah pelan-pelan.

"Besarkan otot hatimu, berikan pujian juga untuk hal-hal sepele, sebab ingatan itu juga sebuah opsi. Memanfaatkan hatimu yang lagi sakit serta ciptakan solusi terbaik untuk dirimu sendiri. keajaiban dari sebuah deadline -- tunggu aku ya cita-cita aku akan menghampirimu lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun