Salembayung pada setiap atapnya menjadi ciri khas bangunan Melayu. Gedung yang berdiri kokoh berwarna keemasan itu dinamakan Anjung Seni Idrus Tintin.
Tersedianya ruang terbuka hijau, langkah awal perubahan di sekitar gedung yang dikelilingi anjungan serta pepohonan besar yang rindang. Sehingga, kawasan ini disebut Bandar Seni Raja Ali Haji atau Bandar Serai Purna MTQ.
Adanya pepohonan itu, menjadi salah satu langkah Riau Hijau. Sehingga, kawasan ini juga kerap dimanfaatkan untuk berolahraga. Baik komunitas ataupun perorangan, seperti yang terlihat di gambar.
Semoga ini bisa menjadi salahsatu wadah ruang terbuka hijau bagi warga masyarakat Pekanbaru sebagai awal perubahan merawat paru-paru dunia. Tentunya, dengan rindangnya pohon menjadi sahabat manusia dan alam.
Seperti tersebut sebelumnya, kawasan yang kerap disebut MTQ ini pula kerap dijadikan sebagai tempat untuk diselenggarakannya teater, pertunjukan seni rupa, konser, festival, dan sebagainya.
Teman-teman bisa mengajak bestie, keluarga, rekan kerja, pacar, dan lainnya untuk mengunjungi MTQ Idrus Tintin. Tiket yang ditawarkan bermacam-macam tergantung dari siapa yang menghelat acara.
Semakin menarik, jika teman-teman juga bisa mengunjungi anjungan diseputar lokasi sebagai wisata sejarah. Di sana ada anjungan kabupaten/kota yang ada di Riau.
Awalnya, anjungan seluruh kabupaten/kota di kawasan MTQ itu lengkap. Namun, lantaran ada proyek yang hingga kini terbengkalai, ada anjungan yang djrobohkan dan kini belum terbangun. Anjungan yang ada kini hanya tinggal Anjungan Kampar, Rokan Hilir, Indragiri Hilir, dan Indragiri Hulu.
Namun, dari beberapa anjungan yang ada, penulis menganggap bahwa anjungan Kabupaten Kampar lah yang paling lengkap. Selain, ada replika dari Candi Muara Takus di belakang anjungan, ada juga perpustakaan.