Mohon tunggu...
Sofia Firdausi
Sofia Firdausi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanya seorang mahasiswa baru yang sedang memupuk ilmu untuk dipetik pada masa panennya.

♡ hi sofia here ♡

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pluralisme dan Multikulturalisme di Indonesia

18 November 2021   22:04 Diperbarui: 18 November 2021   22:10 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika diatur dengan baik, pluralisme dan multikulturalisme menciptakan energi positif dalam pengelolaan bangsa. Di sisi lain, jika tidak dikelola dengan baik, pluralisme dan multikulturalisme dapat merusak dan menimbulkan malapetaka bagi masyarakat dan bangsa. Konflik sosial dan kekerasan antar kelompok masyarakat yang kerap kali terjadi adalah dampak yang timbul dari pluralisme dan multikulturalisme yang tentunya tidak terkelola dengan baik. Mengingat realitas kekerasan yang berkepanjangan di Indonesia, seperti kerusuhan Sampit, konflik agama di Sambas,  dan kerusuhan sosial yang tidak pernah selesai di wilayah Aceh dan Papua.

Terkait minimnya kesadaran akan pluralisme dan multikulturalisme dalam kehidupan manusia tidak hanya menjadi isu politik domestik di Indonesia, tetapi juga menjadi isu global yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengubah cara berpikir kolektif dan pribadi masyarakat Indonesia dalam mengatasi masalah itu. tentunya diperlukan perkembangan kesadaran akan nilai-nilai pluralisme dan multikulturalisme.

Adanya pembelajaran dilihat menjadi faktor penting dalam meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai pluralisme dan multikulturalisme. Pembelajaran terkiat hal ini dapat dilihat sebagai perjuangan untuk kedewasaan, pembebasan, dan pengakuan terhadap pluralisme dan multikulturalisme. Kesadaran akan pluralisme dan multikulturalisme dapat tumbuh dengan baik jika dikomunikasikan kepada generasi muda melalui pendidikan sejak dini. 

Melalui pendidikan, sikap saling menghargai akan hal yang berbeda di sekitar lingkungan kita berkembang dengan baik, melihat nilai-nilai budaya yang melingkupinya dan mengupayakannya untuk memahami secara mendalam dan akhirnya mengevaluasinya. Dalam pendidikan multikultural, setiap budaya memiliki nilai dan kebenarannya masing-masing. 

Di sini bahwa kita perlu memahami nilai budaya dan membuka pikiran Anda. Pendidikan multikultural memberikan keleluasaan mental bagi negara untuk menghadapi konflik sosial sehingga adanya persatuan bangsa tidak begitu mudah pecah atau rusak. Jadi bisa dimengerti disini pentingnya pendidikan multikultural untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia dan keutuhan negara tetap terjaga serta agar integrasi negara semakin kuat.

Tidak ada yang bisa menyangkal fakta bahwa Indonesia adalah negara yang sangat beragam. Keanekaragaman Indonesia tercermin tidak hanya pada banyaknya pulau yang bersatu di bawah kendali satu negara, tetapi juga pada beragamnya warna kulit, bahasa, suku, agama, dan budaya. Oleh karena itu, masalahnya bukan pada kondisi di mana negara ini sangat beragam, tetapi pada bagaimana cara kita melihat dan mengatur perbedaan ini. Di sinilah makna "pluralisme dan multikulturalisme" yang harus selalu digali.

Dari topik yang telah kita diskusikan di atas bahwa terkait pluralism itu tadi adalah struktur hubungan timbl balik berbagai kelompok yang saling menghargai dan toleransi, termasuk suku, agama, ras, dan golongan. Pengertian terkait mulikulturissme sedniri yaitu bahwa multikulturalisme merupakan suatu falsafah yang dapat diartikan mennjadi sebuah idealisme yang mencondongkan diri pada kesatuan kelompok budaya yang berbeda dengan kepemilikan hak sosial dan politik yang sejajar dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA

Masduki, H. (2016). Pluralisme dan Multikulturalisme dalam Perspektif Kerukunan Antar Umat Beragama. Dimensi, 9(1), 15--23.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun