Mohon tunggu...
Sofia Hidayati
Sofia Hidayati Mohon Tunggu... Guru - Ibu tiga putri yang ingin terus belajar

Menulis untuk berbagi, menuangkan aksara yang tak terkata dengan lisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adab Makan dan Minum

12 September 2022   21:57 Diperbarui: 12 September 2022   22:02 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bapaakk!  Laa yasrabbanaa ahadukum qaaiman" 

Cerita seorang teman ketika dipergoki anak perempuan semata wayangnya sedang minum sambil berdiri. Seorang anak yang baru duduk di TK enol besar.

Di lain waktu, seorang siswa spontan duduk, begitu melihat gurunya yang sering mengomentari kalau ada yang makan jajan atau minum es sambil berjalan atau berdiri.

"Cantik cantik makan sambil jalan, ilang cantiknya!"

Kenapa sih begitu sulitnya membiasakan diri makan minum sambil duduk, makan minum menggunakan tangan kanan...

Adakah ini berkait dengan pengasuhan pada masa kecil?

Kalau kita perhatikan banyak ibu-ibu yang anaknya mulai mpasi saat menyuapi makan sambil jalan-jalan, dengan maksud supaya anak mau makan. Bahkan jika anaknya sudah bisa berjalan dibiarkan sambil berlarian kesana kemari, yang penting makannya habis.

Kebiasaan sedari kecil yang demikian akan terbawa sampai besar, bahkan sampai tua. Karena sudah dianggap biasa, jadi tidak perlu dirubah.

Apalagi sekarang mulai trend standing party, yaitu suatu konsep pesta yang minim tempat duduk, sehingga para tamu mau tidak mau harus berdiri saat menikmati hidangan. Trend yang berasal dari Eropa.

"Konsep pesta standing party adalah trend pesta yang berawal dari Eropa, yang notabenenya mereka yang menganut ajaran non muslim. Sebab, makan dan minum berdiri dalam ajaran non muslim diperbolehkan. Islam agama yang sempurna telah mengajarkan semua tata cara yang baik dalam kehidupan, salah satunya adab makan dan minum," tutur ustadz Mugiyono kepada As SAJIDIN, Senin, 2 Februari 2015

Kemudian standing arty dianggap sebagai sesuatu yang modern di sebagian masyarakat kita, yang lama-lama menjadi pemikiran bahwa itu hal yang lumrah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun