Mohon tunggu...
Sofia Grace
Sofia Grace Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Seorang ibu rumah tangga yang hidup bahagia dengan suami dan dua putrinya. Menggeluti dunia kepenulisan sejak bulan Oktober 2020. Suka menulis untuk mencurahkan isi hati dan pikiran. Berharap semoga tulisan-tulisan yang dihasilkan dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Istri Itu Leher, Suami Itu Kepala

26 Agustus 2022   07:13 Diperbarui: 26 Agustus 2022   07:31 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Rama mengungkapkan uneg-unegnya, dalam hati Shinta justru merasa bersyukur. Suaminya itu ternyata telah ditipu oleh Vicky. Sejumlah uang yang ditransfernya ke rekening istri teman baiknya itu rupanya dipakai sendiri oleh wanita itu demi kepentingan pribadinya. Semestinya uang puluhan juta rupiah itu untuk diinvestasikan atas nama Rama pada perusahaan MLM, tapi malah hilang tak ketahuan rimbanya.

Boris baru mengetahuinya kemarin ketika istrinya menghilang tanpa jejak. Rupanya wanita itu kabur dengan membawa seluruh barang pribadinya. Usut punya usut, Vicky ternyata sudah menggerogoti harta benda Boris demi bersatu dengan kekasih gelapnya.

Pria itu tadi meminta maaf kepada Rama. Dia menjelaskan tak tahu-menahu tentang istrinya yang telah menyalahgunakan uang temannya itu. Segala sesuatu yang berkaitan dengan keluar-masuknya uang pada bisnis MLM dipercayakan Boris sepenuhnya pada Vicky. Tak disangka wanita itu ternyata mengkhianatinya.

"Aku merasa bersalah tak mendengarkan peringatanmu tentang Vicky, Sayang. Aku tergoda dengan testimoni perempuan itu dan rekan-rekannya tentang keberhasilan mereka menjalankan bisnis itu. Sampai-sampai aku nekad menggelontorkan uang puluhan juta demi berinvestasi. Maafkan aku ya, Shin. Maksudku sebenarnya untuk merintis karir yang menjanjikan sebagai pengusaha. Tapi ternyata impianku itu gagal total. Bahkan sampai rugi besar seperti ini."

Mata Rama berkaca-kaca. Jelas sekali laki-laki itu menyesali perbuatannya. Shinta tersenyum bijak. Dihiburnya suaminya dengan berkata, "Sudahlah, Mas. Namanya hidup pasti sesekali ada cobaan. Kamu memang kehilangan uang banyak. Tapi masih ada aku dan anak-anak yang setia mendukungmu."

"Terima kasih banyak, Istriku. Aku sungguh menyesal tak mengindahkan peringatanmu tentang Vicky waktu itu."

Syukurlah kamu menyesalinya, Mas Rama, ucap Shinta dalam hati. Setiap hari aku berdoa agar Tuhan menyelamatkanmu dari marabahaya. Aku tak kuasa melarangmu menjalani pekerjaan yang menarik minatmu. Tapi Tuhan itu Maha Baik. Doa-doaku didengar olehNya. Dan Dia bekerja dengan caraNya sendiri. Lihatlah diriMu sekarang. Kamu memang bangkrut, Mas. Tapi akhirnya kembali pada keluargamu lagi. Semoga kelak kamu akan lebih berhati-hati dalam melangkah. Kata-kata istri memang seringkali dimentalkan begitu saja oleh suaminya. Akan tetapi Tuhan selalu mendengarkan doa istri yang setia dan Dia turun tangan sendiri membenahi segala sesuatu yang tidak benar. Amin.

SELESAI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun