Kutengok isi dalam kulkas. Kuambil sebungkus kentang goreng dan nugget ayam. Akan kugorengkan cucuku tercinta makanan-makanan kesukaannya ini. Aku senang kalau melihatnya makan dengan lahap. Mengingatkanku pada ayahnya dulu waktu masih hidup.
Selanjutnya aku sibuk memasak di dapur. Sempat kudengar suara motor masuk ke halaman depan. Rupanya Sonny sudah pulang. Karena takut masakanku gosong, aku tidak keluar untuk menyambut kedatangan  anak itu. Nanti saja aku menemuinya kalau masakanku sudah siap semua.
Akhirnya kentang goreng dan nugget ayam kegemaran cucuku siap dihidangkan. Setelah kutata semuanya dengan rapi di atas meja makan, aku berjalan naik tangga ke lantai dua untuk mengajak Sonny makan siang.
"Aduh, kok capek sekali, ya? Pelan-pelan saja ah, naiknya. Pasti nanti sampai juga. Toh, aku tadi mengepel lantai atas dan anak-anak tangga ini," ucapku menghibur diri sendiri.
Aku tak tega berteriak memanggil Sonny untuk makan siang. Takut dia tadi kecapekan kuliah dan tertidur pulas di kamar. Kalau nanti ternyata dia masih tidur, takkan kubangunkan anak itu. Akan kutunggu saja sampai dia terbangun lalu baru mengajaknya makan siang di bawah.
Akhirnya sampai juga aku di depan pintu kamar Sonny. Lho, anak itu belum tidur rupanya. Aku mendengar dia sedang bercakap-cakap dengan seseorang. Memangnya Sonny membawa masuk temannya ke dalam kamar? Tumben.
Tanganku bergerak menyentuh handle pintu, bermaksud untuk memutarnya. Namun tidak jadi karena tiba-tiba kudengar suara seorang perempuan yang sangat kukenal.
"Kamu jangan sering-sering video call Mama di rumah kayak gini lho, Son. Nanti kalau ketahuan Eyang atau pembantu bahaya."
Deg! Jantungku mau copot rasanya. Itu...itu suara Saskia.... Mamanya Sonny! Ada apa ini? Kenapa Sonny sampai bisa berhubungan dengan mamanya lagi? Bukankah perempuan murahan itu telah meninggalkannya bertahun-tahun yang lalu demi menikah lagi dengan pria tua kaya?
"Tenang saja, Ma. Pas aku pulang tadi Eyang nggak kelihatan, kok. Biasanya jam segini dia beristirahat di kamar. Terus kudengar suara Mbak Warni sedang memasak di dapur. Paling kalau sudah selesai, dia chat WA aku bilang makanan sudah siap. Orang itu malas naik ke lantai atas ini untuk memanggilku keluar kamar, Ma. Kelihatan sekali dia sejak dulu nggak suka sama aku."
"Memangnya kenapa dia nggak suka sama kamu, Nak? Kamu pernah memarahinya?"