Mohon tunggu...
Sofi Cordova Andalusia
Sofi Cordova Andalusia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 211910501016

211910501016

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalisasi Potensi Lokal terhadap Pembangunan Daerah

21 November 2022   13:34 Diperbarui: 21 November 2022   13:38 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan daerah merupakan aspek penting bagi suatu daerah dalam mewujudkan kemajuan, kesejahteraan, maupun pemberdayaan. Pembangunan daerah ini dapat diartikan sebagai suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya membentuk suatu pola kemitraan dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada, baik sumber daya alam, maupun sumber daya manusia untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi daerah tersebut. Pembangunan ekonomi daerah ini harus dimulai dari, untuk dan oleh Pemerintah Daerah, masyarakat dan bisnis daerah. Pembangunan tersebut dilakukan sebagai suatu proses di mana masyarakat, Pemerintah Daerah, dan bisnis daerah secara terus menerus membentuk institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, hingga pengembangan perusahaan-perusahaan baru. Secara umum, pembangunan ekonomi daerah memiliki beberapa tujuan, antara lain:

  • Menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat daerah yang berkualitas, variatif, serta sesuai dengan kondisi masyarakat daerah tersebut
  • Mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan stabilitas ekonomi.
  • Membangun basis ekonomi

Disamping itu, pembangunan memiliki beberapa pendekatan, salah satunya adalah pendekatan yang bersifat endogenous. Pendekatan ini juga memiliki arti sebagai pendekatan pembangunan yang berbasis lokal (endogenous development approach). Menurut Massey (1984) endogenous development merupakan suatu pendekatan pembangunan kewilayahan (territorial approach) dalam proses pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktural yang dimotori oleh komunitas lokal dan memanfaatkan potensi-potensi lokal dalam pembangunan untuk memperbaiki tingkat kehidupan penduduk lokal. Sedangkan menurut Mhlighaus & Walty (2001), endogenous development memiliki beberapa karakteristik pokok, diantaranya:

  • Optimalisasi endogenous potentials (identifikasi potensi-potensi lokal: peluang, SDA, SDM, kemampuan sosial, dsb)
  • Peningkatan ekonomi regional (otonomi ekonomi daerah)
  • Sustainable development (aspek ekonomi, ekologis, dan sosial yang setara)
  • Partisipasi (local participation)
  • Pengembangan identitas regional (prideness)

Berdasarkan makna, tujuan, hingga karakteristik pembangunan daerah terutama yang bersifat endogenous, dapat dilihat bahwa pengembangan potensi-potensi maupun sumberdaya lokal dalam memajukan ekonomi daerah sangatlah penting. Sumberdaya lokal dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Seperti yang kita ketahui, manusia memiliki tenaga, keahlian hingga kepribadian yang berbeda di setiap masing-masing individu. Hal tersebut yang menjadikan alasan jika semakin baik tenaga, keahlian dan kepribadian yang dimiliki SDM suatu daerah maka daerah tersebut akan semakin lebih baik.

2. Sumber Daya Alam (SDA)

Sumber daya alam merupakan sumber daya yang berharga karena berasal dari alam. Sumber daya alam tersebut dapat dijadikan potensi yang akan mengembangkan suatu daerah. Namun, seperti halnya sumber daya manusia, sumber daya alam juga perlu sumber daya lain yang berperan sebagai penunjang. Sebagai contoh yaitu apabila suatu daerah memiliki potensi sumber daya minyak, maka juga diperlukan sumber daya manusia yang memiliki keahlian untuk mengolah minyak tersebut hingga akhirnya memiliki nilai jual dan akan mengoptimalkan pembangunan ekonomi daerah.

3. Sumber Daya Buatan

Sumber daya buatan merupakan hasil pengembangan dari sumber daya alam untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, maupun kemampuan daya dukung sumber daya alam yang secara umum merupakan sarana dan prasarana daerah yang dapat menunjang pembangunan daerah.

4. Sumber Daya Sosial

Pembangunan daerah melalui pengelolaan sumberdaya alam, peningkatan sarana dan prasarana (sumberdaya buatan), pengembangan pendidikan dan keterampilan penduduk (sumberdaya manusia) serta membaiknya kondisi anggaran, seringkali menjadi tak berarti karena hilangnya norma-norma dan kepercayaan sosial. Menurut Kartasasmita (1997), sumber daya sosial ini merupakan sumber daya dari manusia dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga manusia juga dipandang sebagai sosok yang dilingkupi oleh nilai-nilai, norma- norma, kepercayaaan dan hubungan antar sesamanya.

Salah satu contoh optimalisasi potensi lokal adalah optimalisasi potensi tembakau di Kabupaten Jember. Kabupaten Jember terkenal akan potensi tembakau, oleh karena itu terdapat aspek pariwisata yang dikembangkan. Pariwisata tersebut nantinya akan memberikan sumbangsih terhadap ekonomi daerah. Potensi lokal inilah yang juga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Kabupaten Jember terhadap para wisatawan. Menurut Sukmana (2010), pariwisata memiliki peluang besar menjadi media yang aplikatif dan efektif untuk menanggulangi kemiskinan. Pariwisata sebagai salah satu kegiatan pembangunan daya tarik wisata yang memberikan manfaat secara adil bagi semua sesuai dengan karakter wilayah, kondisi lingkungan, konteks sosial, sinergitas antara kebutuhan wisatawan dan penyedia oleh masyarakat lokal. Beberapa lokasi pariwisata yang baru antara lain adalah wisata edukasi. Salah satu wisata edukasi yang ada di Jember adalah Museum Tembakau. Museum Tembakau ini adalah museum yang membahas tentang tanaman tembakau, sejarah tembakau pengolahan tembakau, wisata memberikan pengalaman terkait proses penanaman tembakau hingga proses pembuatan cerutu. Selain mendapatkan pengalaman wisata, para pengunjung juga akan mendapatkan pengetahuan maupun wawasan tentang tembakau. Dengan adanya pengembangan potensi wisata tembakau di Jember menyebabkan peningkatan lokasi wisata dan kunjungan wisata juga meningkat. Eksistensi edukasi wisata tersebut yang nantinya diharapkan memberikan kemudahan dalam memahami potensi tembakau dengan didukung adanya buku tentang tembakau, miniatur gudang penjemuran, hingga produk hasil tembakau. Selain itu, Museum Tembakau juga memiliki Tobacco Information Center yang merupakan hasil kerja sama dengan Universitas Jember yang memberikan informasi seputar tembakau Jember. Pengembangan pariwisata di Kabupaten Jember, tentunya akan melibatkan masyarakat sebagai salah satu subjek pelaksana dari kegiatan parwisata tersebut, hal ini jelas akan memberikan kontribusi terhadap sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan masyarakat lokal. Selain Museum Tembakau, terdapat juga Bos Image Nusantara yang dapat dikunjungi wisatawan apabila ingin melihat langsung proses pengolahan tembakau. Bos Image Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian atau perkebunan yang mengolah tembakau dan menerima kunjungan wisatawan sejak tahun 2015. Saat ini baik Museum Tembakau dan juga BIN tergabung dalam Destinasi Wisata Jember (DWJ).

Berdasarkan uraian diatas, keberadaan potensi lokal di suatu daerah harus dioptimalkan pengembangan maupun pengelolaannya. Hal tersebut yang menjadikan suatu daerah memiliki pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi. Selain dari Pemerintah Daerah, masyarakat juga harus berkontribusi terhadap pemanfaatan, pengembangan, maupun pengelolaan potensi lokal. Apabila masyarakat berkontribusi, maka ekonomi daerah juga akan mengalami stabilitas yang nantinya akan menguntungkan masyarakat di daerah itu sendiri. Dengan adanya pengoptimalan potensi lokal, seluruh lapisan masyarakat juga mendapatkan wawasan dan nantinya diharapkan akan banyak lapangan pekerjaan yang semakin variatif, dan berkualitas. Dengan begitu, jika suatu daerah memiliki pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang baik, maka kesejahteraan masyarakatnya juga akan tercapai. Pembangunan daerah juga merupakan program menyeluruh dari berbagai pihak dengan memperhitungkan sumber daya ekonomi maupun potensi lokal yang ada di daerah tersebut yang nantinya akan memberikan kontribusi kepada pembangunan suatu daerah. Dalam konteks ini, suatu daerah juga harus memperhatikan potensi lokal yang digunakan dengan cara penyeimbangan berbagai sumber daya ekonomi baik sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya buatan maupun sumberdaya sosial, agar terjadi kesinambungan pembangunan daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun