Mohon tunggu...
Sofi Cordova Andalusia
Sofi Cordova Andalusia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 211910501016

211910501016

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Ekonomi Wilayah terhadap Pembangunan Berkelanjutan

31 Oktober 2022   08:18 Diperbarui: 31 Oktober 2022   08:51 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekonomi wilayah atau ekonomi regional merupakan suatu cabang dari ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan potensi satu wilayah dengan wilayah lain. Apabila dilihat secara sederhana Ilmu Ekonomi Wilayah merupakan cabang ilmu ekonomi yang analisisnya menekankan aspek ruang ke dalam analisis ekonomi. Sedangkan secara lebih luas, ilmu ekonomi wilayah sebagai penggabungan antara geografi, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, sosial dan lain sebagainya yang disebut sebagai Ilmu Wilayah.

Ekonomi wilayah atau ekonomi regional berkembang disebabkan oleh beberapa hal, seperti analisis jarak, persebaran manusia, kegiatan dalam ruang, hingga persoalan lokasi. Menurut Ferguson (1965) ekonomi wilayah/regional juga memiliki 3 tujuan utama, yaitu:

1. Full employment. Dimana dalam hal ini ekonomi harus memberikan dampak yang baik terhadap tingkat pengangguran yang dapat dilakukan dengan memunculkan lapangan kerja. Oleh karena itu, kesejahteraan ekonomi rakyat dapat meningkat.

2. Economic growth. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, diharapkan pendapatan rakyat akan meningkat. Hal tersebut dapat menyebabkan perbaikan ataupun mempertahankan kualitas hidup yang baik. Artinya, mendapatkan layanan kesehatan yang baik, pendidikan yang layak, dan lain sebagainya.

3. Price stability. Stabilitas harga menciptakan rasa aman oleh masyarakat. Apabila harga tidak stabil, maka masyarakat akan merasa resah dengan nilai harga suatu barang atau jasa.

Disamping itu, terdapat beberapa alasan yang dapat dikatakan sebagai pencapaian tujuan utama ekonomi wilayah, yaitu:

  • Lingkungan hidup yang terjaga kelestariannya
  • Pembangunan yang merata
  • Sektor unggulan suatu wilayah yang telah ditetapkan
  • Kebutuhan pangan suatu wilayah terpenuhi

Ekonomi wilayah memiliki terhadap pembangunan suatu wilayah seperti penentuan sektor lokal yang strategis dan berdaya saing, analisis potensi ekonomi, ketersediaan fasilitas daerah, serta kepadatan penduduk daerah. Oleh karena itu, ekonomi wilayah memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya untuk memperbaiki mutu kehidupan dengan tetap berusaha tidak melampaui ekosistem pendukung kehidupannya. Pembangunan berkelanjutan (Emil Salim, 1990) bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia.

Fauzi (2004), mengemukakan 3 faktor utama mengapa pembangunan ekonomi harus berkelanjutan.

1. Faktor moral. Dalam hal ini, generasi masa kini secara moral perlu untuk memperhatikan ketersediaan sumber daya alam (SDA) untuk generasi masa depan. Hal tersebut mencakup tidak mengekstraksi sumber daya alam (SDA) yang dapat merusak lingkungan, serta dapat menghilangkan kesempatan bagi generasi masa depan untuk menikmati layanan atau sumber daya alam yang sebelumnya telah ada.

2. Faktor ekologi. Faktor ini berkaitan dengan berbagai keanekaragaman. Misalnya, keanekaragaman hayati memiliki nilai ekologi yang sangat tinggi. Oleh karena itu aktivitas atau kegiatan ekonomi harusnya tidak diarahkan pada kegiatan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang tidak ada gunanya karena akan mengancam fungsi ekologi.

3. Faktor ekonomi. Faktor ekonomi ini memang masih pro-kontra karena tidak diketahui apakah aktivitas ekonomi di Indonesia sudah atau belum memenuhi kriteria keberlanjutan. Seperti yang kita ketahui,

Dilansir dari website Bappeda Kabupaten Buleleng, terdapat 3 komponen perlu diperhatikan dalam pembangunan berkelanjutan, yaitu pemerataan, keanekaragaman, dan perspektif jangka panjang.

1. Pemerataan dan keadilan sosial

Pembangunan yang berkaitan dengan pemerataan dan keadilan sosial harus dipertimbangkan oleh beberapa hal, seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi, meratanya peran dan kesempatan perempuan, meratanya ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Namun, pemerataan bukanlah hal yang secara langsung maupun secara mudah dapat dicapai. Pemerataan adalah konsep yang tergolong relatif dan tidak secara langsung dapat diukur.

2. Keanekaragaman

Keanekaragaman memiliki banyak macam. Keanekaragaman hayati merupakan dasar bagi keseimbangan ekosistem. Selain itu, pelestarian atau penerapan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan, dan juga pemahaman yang sangat merata kepada segala lapisan masyarakat. Pembangunan yang menggunakan pendekatan integratif

3. Perspektif jangka panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan. Persepsi jangka panjang adalah perspektif pembangunan yang berkelanjutan.

Dalam melakukan pembangunan tersebut, ekonomi regional ini dapat membantu memudahkan perencana wilayah dalam menentukan di bagian wilayah mana suatu kegiatan sebaiknya dilaksanakan, seperti bagian wilayah kegiatan mana yang memiliki keunggulan komparatif. Sehingga, bagian wilayah yang perlu dilakukan survei secara rinci untuk mempersingkat waktu dan menghemat biaya. Analisis ilmu ekonomi regional membutuhkan biaya yang relatif murah karena dalam banyak hal cukup menggunakan data sekunder yang dapat memudahkan perencana wilayah.

Namun, pemahaman terhadap suatu wilayah tetap harus dilakukan hal itu sangat diperlukan agar kita dapat menentukan aktivitas ekonomi apa saja yang sesuai di wilayah tersebut. Budiutomo Harmadi, (2009), ekonomi wilayah/regional memiliki berbagai analisis yang dapat digunakan untuk mengukur maupun menganalisis mengapa terbentuk suatu aktivitas ekonomi, dimana aktivitas tersebut terbentuk, bagaimana aktivitas tersebut dapat berkembang, dan apa dampak ekonomi dari perkembangan aktivitas tersebut dalam konteks spasial, serta hubungan antarwilayah. Berbagai analisis yang dapat dilakukan, antara lain input-output, economic base theory dan shift-share analysis, sistem neraca sosial ekonomi (social accounting matrix), model keseimbangan umum (general equilibrium model), model gravitasi, berbagai indeks ketimpangan wilayah, maupun ekonometrika spasial.

Dari uraian diatas, dapat kita lihat bahwa ekonomi wilayah memiliki peran untuk pembangunan berkelanjutan. Terlebih lagi, dalam memahami kegiatan ekonomi dan membantu memudahkan perencana wilayah untuk menentukan ruang spasial yang sesuai. Infrastruktur atau sarana dan prasarana yang dibangun juga akan sesuai oleh kebutuhan masyarakat, Pembangunan berkelanjutan sangat penting karena perspektif yang digunakan menggunakan perspektif jangka panjang, dimana dalam hal ini segala sesuatu harus mempertimbangkan kesiapan untuk masa depan atau di masa mendatang. Oleh karena itu, selain perencana wilayah yang harus melakukan pertimbangan, kita sebagai masyarakat juga harus turut andil dalam menjaga sumber daya di masa kini. Apabila sumber daya terjaga, dan terpelihara, maka akan menjamin keberadaan dan pemanfaatannya di masa depan. Dalam konteks ini, berkelanjutan merupakan sesuatu yang sulit dicapai, oleh karena itu perlu adanya kesinambungan antara pemerintah dan masyarakat karena apabila hal itu terwujud, maka pembangunan yang merata juga akan tercapai. Pembangunan yang merata merupakan salah satu tujuan utama ekonomi wilayah. Pemerataan tersebut juga dapat digunakan sebagai tolok ukur kesejahteraan maupun kesejahteraan ekonomi. Apabila pemerataan tersebut tidak tercapai, maka akan akan terjadi kesenjangan ekonomi dimana kesejahtaraan masyarakat tidak lagi merata. hal tersebutlah yang menyebabkan ekonomi wilayah sangat diperlukan dalam pembangunan berkelanjutan. Dalam mencapai pembangunan berkelanjutan yang baik, maka diperlukan keterlibatan keterpaduan antar sektor, baik sektor-sektor ekonomi, sektor-sektor non-ekonomi dan antara kawasan rural maupun urban. Selain itu, analisis ekonomi regional juga turut membantu memudahkan perencana wilayah. Hal tersebut karena analisis ekonomi wilayah/regional lebih sering menggunakan data sekunder dibandingkan data primer. Sehingga, dapat menghemat biaya serta mempersingkat waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun