3. Faktor ekonomi. Faktor ekonomi ini memang masih pro-kontra karena tidak diketahui apakah aktivitas ekonomi di Indonesia sudah atau belum memenuhi kriteria keberlanjutan. Seperti yang kita ketahui,
Dilansir dari website Bappeda Kabupaten Buleleng, terdapat 3 komponen perlu diperhatikan dalam pembangunan berkelanjutan, yaitu pemerataan, keanekaragaman, dan perspektif jangka panjang.
1. Pemerataan dan keadilan sosial
Pembangunan yang berkaitan dengan pemerataan dan keadilan sosial harus dipertimbangkan oleh beberapa hal, seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi, meratanya peran dan kesempatan perempuan, meratanya ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Namun, pemerataan bukanlah hal yang secara langsung maupun secara mudah dapat dicapai. Pemerataan adalah konsep yang tergolong relatif dan tidak secara langsung dapat diukur.
2. Keanekaragaman
Keanekaragaman memiliki banyak macam. Keanekaragaman hayati merupakan dasar bagi keseimbangan ekosistem. Selain itu, pelestarian atau penerapan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan, dan juga pemahaman yang sangat merata kepada segala lapisan masyarakat. Pembangunan yang menggunakan pendekatan integratif
3. Perspektif jangka panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan. Persepsi jangka panjang adalah perspektif pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam melakukan pembangunan tersebut, ekonomi regional ini dapat membantu memudahkan perencana wilayah dalam menentukan di bagian wilayah mana suatu kegiatan sebaiknya dilaksanakan, seperti bagian wilayah kegiatan mana yang memiliki keunggulan komparatif. Sehingga, bagian wilayah yang perlu dilakukan survei secara rinci untuk mempersingkat waktu dan menghemat biaya. Analisis ilmu ekonomi regional membutuhkan biaya yang relatif murah karena dalam banyak hal cukup menggunakan data sekunder yang dapat memudahkan perencana wilayah.
Namun, pemahaman terhadap suatu wilayah tetap harus dilakukan hal itu sangat diperlukan agar kita dapat menentukan aktivitas ekonomi apa saja yang sesuai di wilayah tersebut. Budiutomo Harmadi, (2009), ekonomi wilayah/regional memiliki berbagai analisis yang dapat digunakan untuk mengukur maupun menganalisis mengapa terbentuk suatu aktivitas ekonomi, dimana aktivitas tersebut terbentuk, bagaimana aktivitas tersebut dapat berkembang, dan apa dampak ekonomi dari perkembangan aktivitas tersebut dalam konteks spasial, serta hubungan antarwilayah. Berbagai analisis yang dapat dilakukan, antara lain input-output, economic base theory dan shift-share analysis, sistem neraca sosial ekonomi (social accounting matrix), model keseimbangan umum (general equilibrium model), model gravitasi, berbagai indeks ketimpangan wilayah, maupun ekonometrika spasial.
Dari uraian diatas, dapat kita lihat bahwa ekonomi wilayah memiliki peran untuk pembangunan berkelanjutan. Terlebih lagi, dalam memahami kegiatan ekonomi dan membantu memudahkan perencana wilayah untuk menentukan ruang spasial yang sesuai. Infrastruktur atau sarana dan prasarana yang dibangun juga akan sesuai oleh kebutuhan masyarakat, Pembangunan berkelanjutan sangat penting karena perspektif yang digunakan menggunakan perspektif jangka panjang, dimana dalam hal ini segala sesuatu harus mempertimbangkan kesiapan untuk masa depan atau di masa mendatang. Oleh karena itu, selain perencana wilayah yang harus melakukan pertimbangan, kita sebagai masyarakat juga harus turut andil dalam menjaga sumber daya di masa kini. Apabila sumber daya terjaga, dan terpelihara, maka akan menjamin keberadaan dan pemanfaatannya di masa depan. Dalam konteks ini, berkelanjutan merupakan sesuatu yang sulit dicapai, oleh karena itu perlu adanya kesinambungan antara pemerintah dan masyarakat karena apabila hal itu terwujud, maka pembangunan yang merata juga akan tercapai. Pembangunan yang merata merupakan salah satu tujuan utama ekonomi wilayah. Pemerataan tersebut juga dapat digunakan sebagai tolok ukur kesejahteraan maupun kesejahteraan ekonomi. Apabila pemerataan tersebut tidak tercapai, maka akan akan terjadi kesenjangan ekonomi dimana kesejahtaraan masyarakat tidak lagi merata. hal tersebutlah yang menyebabkan ekonomi wilayah sangat diperlukan dalam pembangunan berkelanjutan. Dalam mencapai pembangunan berkelanjutan yang baik, maka diperlukan keterlibatan keterpaduan antar sektor, baik sektor-sektor ekonomi, sektor-sektor non-ekonomi dan antara kawasan rural maupun urban. Selain itu, analisis ekonomi regional juga turut membantu memudahkan perencana wilayah. Hal tersebut karena analisis ekonomi wilayah/regional lebih sering menggunakan data sekunder dibandingkan data primer. Sehingga, dapat menghemat biaya serta mempersingkat waktu.