Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Worklife | Menjadi Hebat: Perjalanan Serius Tapi Boleh Santai

20 Januari 2025   22:06 Diperbarui: 21 Januari 2025   09:52 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife

Artikel motivasi inspiratif, bagian 2

*Menjadi Hebat: Perjalanan Serius tapi Boleh Santai*

DikToko
(Soetiyastoko)

Artikel ini lanjutan dari yang sebelumnya, masih "berangkat" dengan mengulas kalimat di bawah ini.

"Menjadi hebat adalah sebuah perjalanan."

Slogan promosi iklan ini memang terlihat biasa. Namun, ketika direnungkan dengan hati yang tiba-tiba melankolis, ternyata maknanya begitu dalam.

"Ah! Yang  bener atau bener  soch?!"

Iya, serius! "Menjadi" adalah sebuah perjalanan. Bayangkan perjalanan dari titik A ke titik B yang jauhnya seperti perbedaan antara kasur empuk dan lantai yang dingin.

Artinya, ada *gerakan, perpindahan, dan upaya konsisten* yang harus dilakukan. Tidak ada ceritanya seseorang tidur-tiduran di satu titik, tiba-tiba bangun dan menjadi jenius tanpa usaha.

Mari kita bedah kata-kata kunci dari perjalanan menuju kehebatan ini.

1. Upaya Konsisten

Pernah dengar kisah kura-kura melawan kelinci? Kura-kura menang, bukan karena dia punya kaki turbo, tapi karena dia *konsisten bergerak*. Di dunia nyata, banyak yang seperti kelinci---mulai cepat, tapi di tengah jalan malah tidur-tiduran. Konsistensi adalah kunci. Kalau ingin pintar, jangan hanya beli buku dan jadikan penghias rak.

Bacalah setiap hari, meski hanya lima menit. Itu lebih baik daripada berjam-jam sekali, lalu bosan seumur hidup.

2. Proses Berkelanjutan

Proses itu seperti masak nasi. Kalau berhenti di tengah jalan karena malas, yang didapat cuma beras setengah matang---keras dan bikin gigi pegal.

*Mau sukses? Nikmati prosesnya*. Bayangkan kalau belajar bahasa baru: awalnya cuma tahu "hello," lama-lama bisa ngobrol sampai lupa pakai bahasa ibu.

3. Perjuangan dan Belajar

Mau jadi hebat tapi nggak mau berjuang itu seperti mau berenang tanpa basah. *Belajar dari setiap titik* yang dilewati adalah wajib.

Salah? Ya wajar.
Salah adalah guru yang nyebelin tapi setia.

Orang hebat bukan yang nggak pernah gagal, tapi yang gagal, segera bangkit, lalu bikin meme tentang perjuangannya.

4. Persiapan dan Perencanaan

Coba bayangkan mau pergi ke gunung tapi lupa bawa jaket. Baru sampai pos pertama sudah menggigil.

Hebat itu bukan cuma soal aksi spontan, tapi juga *strategi yang matang*. Kalau ingin sukses di bisnis, buat rencana; jangan modal nekat doang.

Pepatah bilang, "Failing to plan is planning to fail." Jangan sampai cuma bisa ngomong, *"Aduh, kok nggak kepikiran, ya?"*,   Ini ucapan Kang Tisna di serial sinetron TOP - Tukang Ojek Pengkolan.
Ungkapan absurd itu yang selalu muncul yang dipicu *ketidaksiapan*. Tidak belajar.

Kesimpulan

Menjadi hebat adalah perjalanan penuh perjuangan, konsistensi, dan pembelajaran.

Tanpa gerak, upaya, dan rencana yang jelas, kehebatan hanya akan jadi mimpi di siang bolong.

Saran

Bergerak dan konsistenlah:


_Allah berfirman, "Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya."  (QS. An-Najm: 39).

Jangan tunggu waktu yang sempurna; bergeraklah meski kecil, asal berkelanjutan.

Belajarlah dari kesalahan:

*Kuncinya, akui dulu kesalahan - kegagalan yang telah terjadi,  lalu telisik lagi proses kejadian menuju kesalahan itu*.

Rasulullah SAW bersabda, _"Setiap anak Adam pasti bersalah, dan sebaik-baik yang bersalah adalah yang bertobat."_  (HR. Tirmidzi).

Gagal bukan akhir dunia; itu hanya tikungan dalam perjalanan menuju kehebatan.

Rencanakan masa depan dengan baik:

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia merencanakan segala sesuatu dengan bijaksana."_  (HR. Bukhari).

Perencanaan adalah langkah menuju hasil yang lebih baik.

Jadi, jangan takut memulai perjalanan untuk menjadi hebat.

*Bayangkan, visualkan, tuliskan capaian yang ingin kita tuju*.


Ini cara hebat yang diformulasikan ahli pemasaran yang berkolaborasi dengan ahli psikologi. Ini bukan saran abal-abal.

Dikalangan motivator kelas dunia, menyarankan kepada orang-orang yang ingin tumbuh hebat :"Buatlah dan tuliskan di buku diary-mu: 100 hal yang ingin dicapai, dimiliki, diwujudkan dan dikuasai. Itu target !".

Jika ada yang yang sudah tercapai  coret-lah. Lalu tambahkan 1 lagi. Sehingga tetap punya 100 target.

Anda percaya ? Atau tidak ?

Berikut penulis kutipkan tulisan pendek dari seorang sahabat penulis, Adnan Rahman , sbb.:

HADITS QUDSI

"Ana 'inda zhanni 'abdi bi"*. Aku (Allah) bergantung pada prasangka hamba-Ku tentang Aku.

Tadabbur Hadits:
Allah mengintervensi hidup Anda sejauh keyakinan Anda terhadap-Nya.

Jika Anda berdo'a kepada-Nya dengan penuh keyakinan dikabulkan, maka Allah mengikuti keyakinan Anda.

Jika Anda optimis sukses dan bahagia di dunia dan akhirat, maka Allah mengikuti keyakinan Anda.

PESAN MORAL

Ikhtiar secara profesional, berdo'a (dengan yakin), dan bertawakkal kepada-Nya.

Berilmu terlebih dahulu sebelum berkata dan ber'amal (berikhtiar).
Kita tinggal menunggu hasilnya.


Demikian kutipan sarat makna yang dalam tersebut.

***

Kalau harus tertawa di tengah jalan karena kesalahan sendiri, tertawalah.
Tapi, ...
Tetap-lah melangkah !

Tak ada gunanya meratapi kegagalan, petiklah hikmah - inti ilmu-nya.

Aamiin Yaa Allah, aamiin, ...
______

Pagedangan, Senin, 20/01/2025 20:58:58

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun