Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Worklife | Menjadi Hebat: Perjanan Serius Tapi Boleh Santai

20 Januari 2025   22:06 Diperbarui: 20 Januari 2025   22:06 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife

Artikel motivasi inspiratif, bagian 2

*Menjadi Hebat: Perjalanan Serius tapi Boleh Santai*

DikToko
(Soetiyastoko)

Artikel ini lanjutan dari yang sebelumnya, masih "berangkat" dengan mengulas kalimat di bawah ini.

"Menjadi hebat adalah sebuah perjalanan."

Slogan promosi iklan ini memang terlihat biasa. Namun, ketika direnungkan dengan hati yang tiba-tiba melankolis, ternyata maknanya begitu dalam.

"Ah! Yang  bener atau bener  soch?!"

Iya, serius! "Menjadi" adalah sebuah perjalanan. Bayangkan perjalanan dari titik A ke titik B yang jauhnya seperti perbedaan antara kasur empuk dan lantai yang dingin.

Artinya, ada *gerakan, perpindahan, dan upaya konsisten* yang harus dilakukan. Tidak ada ceritanya seseorang tidur-tiduran di satu titik, tiba-tiba bangun dan menjadi jenius tanpa usaha.

Mari kita bedah kata-kata kunci dari perjalanan menuju kehebatan ini.

1. Upaya Konsisten

Pernah dengar kisah kura-kura melawan kelinci? Kura-kura menang, bukan karena dia punya kaki turbo, tapi karena dia *konsisten bergerak*. Di dunia nyata, banyak yang seperti kelinci---mulai cepat, tapi di tengah jalan malah tidur-tiduran. Konsistensi adalah kunci. Kalau ingin pintar, jangan hanya beli buku dan jadikan penghias rak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun