"Ya ampun, Dor, serial favorit ibu lagi seru-serunya loh. Tahan-tahan untuk tidak nonton serial itu, berat banget!"
"Ya Allah, Bu! Emang ibu yakin bisa tahan gitu? Jangan-jangan jam 12 malem nanti HP dinyalain juga," jawab Dorry dengan tawa terbahak-bahak.
"Tentu ibu bisa! Kamu kira ibu ini siapa? Nenek Shol, dong!" jawab Denna dengan penuh percaya diri, walau di dalam hati, godaan serial itu memang berat banget!
***
Hari-hari isolasi Denna di hotel berlalu dengan cepat.Â
Suatu pagi, cucunya, Martina, datang mengunjunginya bersama Dorry. Mereka mengajaknya jalan-jalan ke Kebun Bunga Nusantara di Cipanas, Bogor.Â
Martina, yang super enerjik, langsung berlari-lari di antara bunga-bunga yang berwarna-warni, di bentuk 2 burung merak yang menjulang tinggi.
"Wow, Nek! Ini cantik banget! Seperti di dongeng!" seru Martina sambil berputar-putar di antara bunga mawar.
Denna tersenyum melihat cucunya yang ceria. "Ini kebun bunga duniawi, Cu, tapi cantik kan? Jangan lupa syukuri semua ini," katanya, sambil melirik Dorry yang mengangguk setuju.
"Ibu udah mulai merasa lebih baik tidur, kan?" tanya Dorry tiba-tiba, mengingatkan pada tujuan 'isolasi' ibunya.
Denna menghela napas lega. "Iya, lumayan lah. Bisa tidur lebih nyenyak. Tapi yang paling penting, ibu sekarang udah bisa stop merokok!" jawab Denna bangga.