Cerita Pendek | Nenek Shol dan Perjalanan Jalur Langit"
"DikToko
(Soetiyastoko)
Di lantai 3 sebuah hotel sepi di lereng perbukitan kawasan utara Bandung, Nenek Shol, panggilan sayang untuk seorang wanita yang rajin bersholawat, sedang menikmati kesendiriannya.
Namanya asli sih Denna , tapi cucu-cucunya, terutama Martina  Dulla Kenkov yang cantik berambut pirang,. Dia yang setengah Rusia itu, memanggilnya begitu. "Nenek Shol!"
Setiap kali mereka mendengar suara sholawat mengalun pelan dari ruang tamu atau dalam mobil, mereka sudah tahu siapa pelakunya.
"Halo, Nenek Shol!" Martina yang berumur 9 tahun itu sering kali menyambut Denna dengan tawa ceria setiap kali berkunjung. "Nek Shol sholawatan terus.Sekali-kali nyanyi dong!"
Dan Denna hanya mengangguk sambil tersenyum. "Kalau bukan nenek yang ingat langit, siapa lagi, Cu?" jawabnya penuh haru.
***
Hari itu, Denna berada dalam mode 'isolasi' total. Setelah selesai dengan tes medis yang menguras energi, ia memutuskan untuk mengambil istirahat total. Sesuai saran Psikolognya. Bukannya liburan biasa, ia memilih hotel sekota di daerah Pakar, dekat dengan hutan wisata yang sepi, Bandung utara di atas daerah Dago.
Kamarnya yang berada di lantai 3, bebas dari segala kebisingan lalu lintas kota. "Biar tenang jalur duniawi dan fokus sama jalur langit," gumamnya dalam hati.
Pagi itu, Denna berdiri di balkon hotel, menatap hutan di kejauhan. Udara sejuk-lembab Bandung menerpa wajahnya. Di kejauhan, suara burung-burung saling bersahutan, tapi ia sama sekali tak mendengar suara kendaraan, seperti yang ia inginkan.