Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Resiko Kehilangan Pekerjaan ?

16 Agustus 2024   21:51 Diperbarui: 16 Agustus 2024   21:52 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada juga yang membawa barang dagangan untuk dijual di antara rekan-rekan kerja mereka.

Contoh lain datang dari seorang mahasiswi yang rumahnya cukup jauh dari kampus. 

Dia harus berganti-ganti moda transportasi untuk sampai di kampusnya. Mulai dari mengendarai sepeda motor, dari rumah.

Memarkirnya di stasiun kereta, dan melanjutkan perjalanan dengan angkutan kota. 

Karena keterbatasan dana, dia memilih berjalan kaki dari tempat angkot terakhir berhenti  menuju kampus. Meskipun itu cukup melelahkan.

Mahasiswi ini sudah lama ingin mempunyai penghasilan, selain beasiswa yang sedang dinikmatinya. 

Akhirnya, dia berencana untuk berjualan di kampus. Namun, produk apa yang harus dijual? Target pasarnya adalah teman-teman kuliah.

Setelah berpikir panjang, dia memutuskan untuk menjual makanan. Tapi, dari mana modalnya? Di sinilah kecerdasan dan ide-ide kreatif bermain. 

Dia memutuskan untuk memanfaatkan kepercayaan. Namun dia tahu, kepercayaan itu tidak bisa didapatkan begitu saja. Harus ada bukti bahwa dirinya dapat dipercaya.

Dia memutuskan untuk berhemat biaya transportasi dengan mengendarai sepeda motor langsung dari rumah ke kampus, meskipun lebih melelahkan dan berisiko.

Semua itu dia lakukan demi mengumpulkan modal awal. Akhirnya, dia memilih untuk menjual makanan yang belum ada di kampus: dodol kornet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun