Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PENDIDIKAN | Ilmu Pendampingan Pembelajar Bagi Wali Pembelajar

22 Oktober 2023   00:57 Diperbarui: 22 Oktober 2023   02:09 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SG Nutrotalla, anggota drumband SD Cenderawasih DEPLU. dok.pri.

Terbaca sinyalemen ada indikator yang menyebut bahwa kualitas keilmuan peserta didik dimasa pandemi "mengandung cacat pabrik". Sementara ada yang menyebut pembelajar di masa itu adalah pembelajar hebat dan lebih mandiri.

Kita perlu penelitian mendalam terhadap dua sinyalemen di atas. Bisa jadi keduanya memang terjadi, sebab adanya kesenjangan-kesenjangan sosial ekonomi & psikologis yang tajam, logis jika membuahkan hasil akhir yang berbeda.

Semoga para pakar bidang pembelajaran banyak yang berkenan meneliti hal ini. Hasilnya tentu sangat bermanfaat untuk dasar pertimbangan dalam perencanaan pembelajaran yang lebih efektif. Disesuaikan dengan kondisi obyektif yang ada diberbagai strata sosial-ekonomi dan pendidikan.

Termasuk menyiapkan semua orangtua murid dalam pendampingan proses belajar anak-anaknya. Perlu dibuatkan modulnya dan setiap orangtua murid diwajibkan menguasainya.

Tentu modulnya, harus dibuat berbeda bagi setiap keloompok orangtua sesuai dengan tingkat pendidikannya. Meskipun tujuan akhirnya sama : menjadikan pendamping belajar yang kapabel bagi anak-anaknya.
Dengan kata lain, menjadikannya "coach". Bukan menggantikan atau menyamai fungsi guru. 

Seorang orangtua harus mampu menjadi pendorong bin motivator alias pendamping proses belajar yang efektif, tanpa harus jadi ahli matematika atau kimia, misalnya.

"Coach" itu bukan trainer, juga bukan guru ; tetapi lebih ke arah motivator, pemicu ketetapan hati atau determinasi. Itulah fungsi utama dari peran "pendampingan" bin  "Coaching"

Dengan demikian dapat dilakukan pendekatan yang sesuai dengan kondisi peserta pembelajaran.  Customize  atau  tailoring.

Mengajarkan atau melatih berenang pada anak yang kesehariannya bermain di sungai, tentu beda dengan yang biasa dengan laut. Apalagi terhadap anak yang tak kenal keduanya maupun kolam renang.

Semoga menjadi perhatian kita semua, demi menuju cita-cita Indonesia emas 2045. Berwarga negara cerdas-berilmu dan berakhlak mulia,

Aamiin Yaa Allah, aamiin, ...

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun