Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Terpenggal Pergantian Tahun

31 Desember 2022   08:37 Diperbarui: 31 Desember 2022   08:51 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi  |  Terpenggal Pergantian Tahun

Soetiyastoko


Selalu di akhir tahun seperti ini,
kenangan itu menyibak


Menguak ulang, reka indah-pilu,
perjalanan bersama pertama,
sekaligus
terakhir
bersamamu di akhir rahun itu
dan
melintas awal tahun berikutnya

Perjalanan ziarah
kepada
para wali dan kubur orang tua,
antar-kan-mu
tuntaskan tugas-mu
di dunia ini.

Perjalanan yang indah meski
ber-ujung aral.

Tapi, ...
Mengapa  tega
dalam mimpi semalam,
kau
berkata :

"Sayang-ku, perpisahan yang terlalu cepat datang diantara kita, ... sesungguh-nya suatu anugrah luar biasa, ..."

Kau menatapku lurus, sebelum melanjutkan, ...

"Sayangku, ... Kita belum sempat beda pendapat, belum sempat saling menjengkelkan, belum sempat saling marah, belum sempat saling benci dan menyakiti. Cinta kita tetap indah, tanpa noda, ..."

Kau tega, ...

"Terima kasih sayang-ku, anak semata wayang kita, begitu hebat kau mengasuhnya, menyayangi-nya. Sedangkan aku pergi, sebelum tahu bibitku tumbuh di rahim-mu, ..."

Aku masih berjuang, sedang bayang-mu hilang begitu saja

Kekasih berbahagia-lah disana,
aku masih  harus selesaikan tugasku disini.

Mimpi-ku terpenggal pergantian tahun.

***

Bumi Puspita Asri, berlangit abu-abu, Sabtu 31/12/2022 08:04:12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun