Puisi  |  Hajat Akhir Tahun
Soetiyastoko
Fajar di awali semburat cahaya,
menepis gelap dan dingin
Senja akhiri benderang matahari
terkatup horizon menutup
Hidup bukanlah untuk mengejar kesenangan  fana
Tetapi tempat menanam,
Para sepuh mewanti-wanti,
hati-hati dengan
yang
kau tebar, ...
Asam-garam,
pahit-manis dan getir
kehidupan
telah dijalaninya
Yang lelehkan
liur
sering kali
berbuah maksiat
Yang cucurkan keringat
dan
lunglaikan semangat
tak jarang suguhkan
pahala
Carilah
yang bisa dijadikan bekal
Bukan sibuk
menumpuk sesuatu untuk ditinggal
("Karena yang dikubur, hanya jasad. Jenazah-mu, ...")
Dijanjikan-Nya
jika,
bersungguh kejar bekal
ke akhirat,
bonus-dunia-pun pasti di dapat
Bukan sekedar
gelinjang-lenguh,Â
nikmat-bahagia
indra-indra perasa
yang
sesaat
dan sesat, ....
(Aku sudah menanam apa yaa, hingga akhir tahun ini ? Saat-nya tobat, tak akan ku-tunda. Aamiin Yaa Allah)
***
Bumi Puspita Asri, redup dan dingin, Kamis 29/12/2022 06:54:16
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H