Soetiyastoko
Bagaimana aku bisa lupa
yang
kau bisikan
diantara desah nafas-mu
"duka nestapa dihamparan sepi, seketika hilang, bila sungguh kau peluk Tuhan-mu, ..."
Baca juga: Puisi: Seorang Sahabat
Itu kalimat-mu,
ketika
kau terluka diantara
belukar berduri
dan
senapan-mu
masih
kau genggam
Mestinya kau
meringis kesakitan
dan
meregang
Tapi dikau
tak begitu, ...
kau tersenyum !
Kau lindungi komandan
yang hanya berpistol
Baca juga: Puisi | Dalam Doa-ku
"dia lebih berharga dari-ku, aku harus pastikan dia selamat, ..."
Baca juga: Puisi | Niat-ku Baik
Tapi kau dan aku,
ditinggalkannya di sini, ...
"dia, harus terus memimpin yang lainnya, perjuangan, belum kita menangkan..."
Darah-mu tak lagi deras mengucur, ...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!