Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Merah Sebahu

12 Juli 2022   21:03 Diperbarui: 12 Juli 2022   21:26 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi  |  Merah Sebahu

Soetiyastoko

Untukmu rambut merah sebahu,
yang
kemarin
berjacket hijau

Terlalu dini jika
menyebutmu
kekasih

Terlalu vulgar menulis nama-mu

Aku tak ingin yang terburu-buru mekar,
pun
sekejap layu

Aku tak ingin menulis pesona indah-mu
terlalu spesifik

Karena yang begitu
adalah merayu
menerbangkan
asa
ke-awan harap

Baca juga: Puisi | Kesetiaan

Aku hanya ingin
kau tahu

Sejak pertemuan
yang kebetulan
bareng
dengan-mu,
di atas bemo,
ku
selalu teringat
kamu

Boleh-kah
aku
mengetuk
bilik jiwa-mu
dan
kusemai
julur-kasih

Tak usah
kau jawab dengan kata-kata,
atau
anggukan kepala

Jika kau suka
dan
bersedia,
besok
kau kan ku-temui
di
pintu kelas-mu

Jika aku datang
dan
tak mampu senyum untukmu, ...

Maafkan aku,
terlalu besar
rasa-ku pada-mu

Ingin bisa
selalu
se-bemo
dan
se-becak
dengan-mu

Gembala-kan rasa
yang
indah
dengan segala
kehati-hatian

(Sebab, aku belum mampu menafkahi-mu, jika harus menikahi-mu sesegera yang kuinginkan)

Duhai Pemilik Cinta,
jadikan rasa ini
gayung bersambut,
bukan lambai-an
yang
di-abai-kan

***

Pesona Ciputih, pinggir utara kabupaten Bogor.
Langit hitam, biarkan bintang-bintang telanjang tak terusik senyum rembulan.

Juli 2022, sebuah catatan tantang cerita seorang sahabat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun