Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Humaniora | Tempe - Tahu Kini Ada yang Haram

18 Juni 2022   23:24 Diperbarui: 18 Juni 2022   23:26 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tawaran serupa yang kini gencar diiklankan di televisi.

Seolah-olah dewa penolong, untuk lampiaskan semangat hedonisme. Meningkatkan pola konsumtif, yang semestinya belum jadi kebutuhan pokok yang mendesak.

Bahkan voucher game, ticket konser juga ditawarkan dengan pola yang sama. Kredit, tentu saja berbunga.

Televisi, berbagai media sosial dengan mudahnya menawarkan hal-hal di atas.

Iklan-iklan maksiat, hal-hal haram dengan gencar diiming-imingkan.

Sudah saatnya iklan-iklan sejenis di atas dibubuhkan label "bukan untuk muslim taqwa", jika membubuhkan tulisan "produk haram" dianggap terlalu keras. Dipersepsi sebagai penghinaan.

Langkah di atas perlu segera ditindak lanjutkan. Perlindungan yang demikian adalah untuk keselamatan umat di dunia dan akhirat.

Jangan dibiarkan pelanggaran yang demikian, jadi dianggap sepele dan biasa.

Setiap kali, umat mendengar ajakan meningkatkan taqwa. Namun kini, ajakan merusak ketaqwaan jauh lebih gencar.

Kita bersama-sama meneriakan pentingnya perbaikan mental bangsa. Memacu dilaksanakannya Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Namun bagaimana bisa terwujud, bila setiap hari dipertontonkan keburukan-maksiat. Di berbagai media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun