Soetiyastoko
Tak patut kau sesalkan
keberadaan-mu
Tak pantas kau salahkan
asal biologis-mu
Usah kau usut
lelaki yang tanpa didahului ijab-kabul,
nekad
tebarkan benih
di rahim ibu-mu
Tak usah kau selidik,
di mana dan dari siapa inisiatif petistiwa itu
yang
akibatnya
tumbuh-kan
dirimu
Jadikan-mu tak ber-nasab ayah,
beda
dari yang seharusnya
Tak ada manusia yang berhak
menghinakan-mu
apalagi
menyebut-mu,
anak-haram
anak-zina,
janin terbentuk
sebelum nikah
Allah-lah
yang hidupkan-mu
Nasab-mu, nasab ibu-mu
Jangan malu
***
Kau jadi tak berhak waris dari lelaki itu
Kau tak berhak jadi wali saudara sekandung-mu
Itu
bukan pertanda azab bagimu
tapi
pembebasan beban
bagi-mu
Bukan
pembenaran
atas zina, asal biologismu
dan
kau
tak menanggung dosa turunan
kau terlahir suci,
yang maksiat itu, asal biologis-mu
Jadilah saleh, mohonkan ampunan bagi ibu-mu.
Allah berkenan, surga untuk-mu yang saleh,
Allah berkenan mencukupi dunia-mu
Kau bukan anak terkutuk !
***
Disimak dan puisi-kan dari  forum kajian  fiqih, suatu ketika, di suatu tempat kedatangannya cahaya hati.
Catatan:Â
Dari Tuan guru:
1. Hendak-nya: "married by accident", diulang akad ijab-kabulnya setelah bayinya lahir. Agar sah dan halal perkawinannya. Terhindar lahirnya anak-anak zina berikutnya.
2. Segeralah menikah, bagi yang sudah mampu.
 3.Berpuasalah, jika belum mampu memberi nafkah, bila menikah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H