Puisi  |  Engkau-kah ?
Soetiyastoko
Menepilah sejenak
dengarlah kata-kataku
Kemana hendak kau pergi berlayar ?
Hanya untuk singgah-singgah sejenak
lalang buana
atau
cari tempat menetap selamanya ?
Jika tak ada hati yang kau rindukan,
itu bukan salah gelombang samudra
Jika tak ada yang kau tuju,
itu bukan perjalanan yang keliru
Di sini,
lama sudah
kumenunggu,
datang-nya senyum yang mendekat
dan
datangkan ceria,
bukan embun
sejenak basah lahirkan pagi, lalu pergi tanpa permisi
Kuharap
kau
adalah hujanku
jadikan danau-danau
pancuran abadi
yang
ijinkan
kuberwudhu di situ
Engkau-kah itu ?
(Gaduh petir, geluduk dan halilintar dalam badai, membuat-ku tak bisa mendengar jawaban-mu)
Duhai, dikau pesona rupawan
menepilah,
Lihatlah lambaian tangan-ku
isyarat untukmu, ...
***
Jalan Mangga Raya, BPA-BSD, Sabtu 12 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H