Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Diary | JNE, Terima Kasih Pencerahannya

27 Januari 2022   09:51 Diperbarui: 27 Januari 2022   09:52 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Tapi, pasti capek-lah, mengemas seperti itu, ..."

"Iya, pasti capek, ... Namanya juga kerja. Dibayar. Tidak gratis, ..."

Mendengar, percakapan itu, aku jadi ingin tahu caranya mengemas yang benar. Bisa menekan resiko kerusakan barang. Saat dikirimkan.

***

Ada meja yang sudah kosong, aku berjalan kesitu dan duduk. Serius menikmati gulai kepala ikan kakap. Warna kuah bumbunya seperti warna bendera partai dan kental-nikmat.

Pengendara blindvan itu keduanya duduk didepanku. Seorang isi piring dan lauknya sama dengan yang dipiringku. Satunya lagi, daging cincang dan 2 perkedel. Dia tampak kesal, dari ucapannya kutahu, kehabisan gulai kepala ikan kakap. Kasihan, tak kebagian.

Mencecap dan menyedot empuknya daging ikan diantara tulang-tulang kepala, sungguh nikmat. Meski harus konsentrasi dan butuh waktu ekstra.

Piring penikmat perkedel plus itu sudah kandas. Habis, bersih total. Tak bersisa.

Dia mulai ngomong, kawannya sesekali mengangguk atau menggelengkan kepala. Entah, apakah itu respon terhadap omongan temannya, atau gerakan akibat menikmati gulai kepala ikan.

Tiba-tiba aku ingin bertanya, sesaat setelah gelas teh hangat selesai kuteguk.

"Pak, maaf, mau tanya. Di cabang mana, JNE memberi layanan pengemasan barang ?. Rumah saya di daerah, ..." , kusebut alamatku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun