Soetiyastoko
Baca juga: Puisi | Senja dan PantaiTercenung di bibir jendela,
pikir yang tak terpecahkan
Inkompatibilitas Rhesus,
makna yang memisahkannya
Benarkah seperti itu,
tak mungkinkan
hadirnya
anak yang selamatAnak untuk ditimang,
dinina-bobokan
Anak yang diharap, kelak
do'a-kan dirinya dan diaBaca juga: Puisi | Senja 2
Tapi, ahli mem-vonis :
"itu tak mungkin hadir
diantara mereka,
hanya kematian janin-janin"Apa makna dan hikmah
baginya dan dia ?
Ternyata harta dan cinta
tak cukup hadirkan buah hatiAtau,
ini pintu anak-anak terlantar
untuk adopsi,
seperti nasehat kerabatBaca juga: Senja 7Tak usah berpisah,
punggutlah bayi
jadikan anak kalian,
perekat cinta dan ibadahAku tak sudi, dia tak mau,
hanya ingin
darah daging sendiri
Senja ini tak seperti kemarinJendela kamar tempatnya
tercenung
masih hadap barat
warna muram lantas gelapRumah sudah terjual
ini senja terakhir di sini
larutkan pedih dan duka
tak ada yang ingin kubawa(Besok jumpa dia jam 09:30 tanda tangan di notaris, janji uang dari pembeli, langsung dibagi dua. Gono-gini)
Sajadahku terlipat
dibawah sajadahnya
tapi dia tak berdiri didepanku
Kali ini takbir sendiri***
Pesona Ciputih C6 Nomer 10, di bawah bayang rimbun rumpun bambu, Kamis 13 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H