Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia Menjadi Bebas ketika Menyadari Bahwa Dirinya Tunduk pada Hukum

8 Desember 2021   02:26 Diperbarui: 8 Desember 2021   02:30 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, jika dia menunggak berbulan-bulan, pasti terusir dari kediamannya. Tempat tinggal itu disita Bank.

Mahasiswa dari perguruan tinggi yang amat ketat, proses seleksi penerimaannya. Tentu dia peserta didik pilihan, dengan kecerdasan di atas rata-rata.

Namun, jika saat ada ujian sering terlambat datang, karena kesiangan akibat sering begadang  di pos ronda, bersama kawan yang belum beruntung diterima kuliah. Hampir pasti, kecil baginya kemungkinan untuk lulus tepat waktu.

Bisa jadi, dia kena pinalti batas waktu belajar. Artinya terkena sangsi drop out / DO. 

Sama sekali bukan karena dia kurang cerdas, tapi tidak disiplin. Melanggar aturan.


Saya sedang menyetem gitar, ada aturan nada yang harus saya patuhi. Bila tidak patuh, suara gitar itu tidak mungkin harmonis.

Tidak bisa untuk mengiringi lagu, meskipun kamu jagoan main gitar.

Begitulah, hidup, ... kata para sesepuh yang "sudah kenyang makan asam dan garam kehidupan"

Mereka ada yang menyesali sesuatu yang sudah masa lalu.

"Andai saya dari kecil patuh pada aturan Ibu. Tentu di usia tiga puluhan ini, gigi-ku masih lengkap. Pasti masih bisa menikmati kenyalnya sate maranggi"

Sementara yang lain berucap, "Salahku dulu suka ngebut, jadi tak bisa lagi bermain musik. Tangan-ku, jadi cacat begini".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun