Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Wad, ..."

2 Desember 2021   15:16 Diperbarui: 2 Desember 2021   21:53 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu, aku hanya ingin belajar kelompok cepat bubar. Aku makin tak suka melihat Warsini duduk dekat-dekat Warsono.

"Wadi-arini Anya, aku pamit pulang, yaa, ... "

"Wadi-arini Anya, terima kasih jamuannya, yaa, ..."

Satu-satu, mereka pamit dengan caranya sendiri.

Terakhir, Warsono berucap, "Wad ! Maturnuwun, bakpau-nya enak" . Aku tak suka mendengarnya. Bukan karena suaranya yang "nge-bass" atau Warsini yang gelendotan.

Tapi karena dia menyebutku, "Wad !" , mending kalau aku anggota Kowad. Aku jadi ingat ibu dan bapak-ku tak ijinkan-ku jadi tentara.

***

Malam-malam ada yang mengetuk pintu. Tak biasa ada tamu. Pintu itu tinggi dan besar, di depannya tempat tukang soto madura memasak. Meladeni pelanggannya.

Tak ada yang membukakan pintu. Pembantu kami biasanya yang terlebih dulu menemui, menseleksi tamu. Kami tak biasa menerima tamu, setelah senja berlalu.

Para sahabat dan rekan ayah-ibuku, sudah maklum atas sikap kami. Mereka sengaja telah diberitahu. Termasuk teman-teman sekota-ku.

Pintu itu masih terdengar diketuk, Pak Tiarum, bos soto madura itu mengucapkan salam dan menyebut kata, sebuah nama. Tapi tak cukup jelas di telingaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun