Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cerita Bandung Memang Beda dengan BSD-Tangerang: Kampungku Sekarang

27 November 2021   17:39 Diperbarui: 2 Desember 2021   22:10 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Cerita ini agak ngelantur dan kurang fokus. Tapi mudah-mudahan asyik-asyik saja. Untuk kalian, pembaca yang "curious" dan suka akan sesuatu yang "novelty".

Kali ini  pengertian dua kata itu sengaja tak kutuliskan dengan bahasa kita. Sekedar memenuhi permintaan pembaca tulis, "sekali-kali berbahasalah yang agak keren-lah".

Sesungguhnya, penulis agak bingung, bila dikatakan bahwa "jika banyak menggunakan istilah yang bukan kosa-kata asli Indonesia", disebut "keren" dan "berkesan perpendidikan tinggi" . Bagaimana menurut pembaca yang "bijak bestari" ?

Semakin sulit dimengerti maksudnya oleh kalangan awam, disebut hebat ! Entah itu rumus dari mana.

Bila ada diantara pembaca yang tahu, tolong penulis, dikasih tahu. Biar saya tidak terlalu terbelakang, tertinggal jaman bin jadul. Kuno.

Kembali ke cerita Pakde yang gemar mobil 4X4, four wheel drive,) bermesin berisik. Suatu ketika, aku, keceplosan. "Pakde, kalau tiba-tiba di malam hari, ban mobilnya bocor. Bagaimana menggantinya ?"

"Gampang, .... Yaa, dicopot dan diganti dengan ban cadangan. Selesai !" , jawabnya.

Kukejar lagi, "Memangnya, Pakde kuat, mengangkat ban mobil yang segede "gaban" itu ?"

"Nyangopo, ngangkat ban dewe, ... Aku, yo ngongkon awakmu, haha haa !"(Untuk apa aku mengangkat ban sendiri, ... Aku, yaa menyuruh kamu, haha haa !)

Sekarang aku merasakan sendiri, mirip seperti yang dialami Pakde Kolonel yang kini sudah terbaring di Taman Makam Pahlawan Cikutra.

Pakde semoga dirimu baik-baik saja di sana. Jika hari ini aku melintas dekat peristirahatanmu, mohon maaf, aku tidak ziarah kekuburmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun