Namun, dia tidak dibayar dengan uang, melainkan laptop, suku cadang komputer, dan barang bekas lainnya. Hal itu dilakukan agar dia bisa tetap mendapatkan pelanggan yang juga ekonominya lagi sulit.
Selain Giesler ada juga Rietsch, yang jam kerjanya dipotong akibat resesi. Dengan pemotongan jam kerja, pendapatan Rietsch sebagai pekerja juga berkurang. Padahal, dia lagi butuh uang untuk merayakan natal bersama anaknya.
Akhirnya, Rietsch menawarkan jasa illustrasi gambar. Dia mendapatkan klien keluarga yang mau digambar. Bayarannya bukan uang, melainkan DVD game Guitar Hero, yang dijadikannya sebagai kado natal untuk anaknya/
Profesor Universitas John Hopkins Roger Staiger menilai skema barter memang berkembang saat masa-masa sulit seperti resesi.
"Bahkan, saya juga mengalami tingginya minat barter ketika pengembang properti di Denver minto tolong untuk strategi restrukturisasi kredit" ujarnya
Waktu itu Staiger tidak dibayar dengan uang atas jasanya, tetapi voucher jalan-jalan naik ski di Colorado. Bonusnya, pengembang itu juga membayar dengan jasa desain web untuk istrinya.
Barter adalah bagian dari skema keuangan bawah tanah yang tidak berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi sangat menolong masyarakat saat masa sulit.
Apakah kamu pernah melakukan transaksi barter tanpa sadar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H