Sayang seribu sayang, Indonesia gagal ke final setelah ganda putri Deyana/Indarti gagal kalahkan Helene Kirkegaard/Rikke Olsen 15-17, 7-15.
Merasakan Momen Emas Sektor Putra di Piala Thomas
Taufik Hidayat sempat merasakan momen emas Indonesia di Piala Thomas pada 2000 dan 2002. Setelah itu, Indonesia belum mampu membawa pulang kembali Piala Thomas tersebut.
Saat itu, skuad putra Indonesia memang ganas. Dari sektor tunggal, Indonesia membawa Hendrawan, Taufik, dan Marleve Mainaky. Lalu, dari sektor ganda ada Tony Gunawan, Rexy Mainaky, Candra Wijaya, dan Sigit Budiarto.
Pada babak final, Indoonesia pun membantai China 0-3.
Poin pertama Indonesia dibuka oleh Hendrawan yang mampu menang lawan Xia Xuanze lewat rubber set 11-15, 15-7, 15-9.
Lalu, poin kedua disumbangkan oleh Tony/Rexy setelah mengalahkan Yu Jinhao/Chen Qiqiu 15-9, 15-2. Taufik menutup kemenangan Indonesia menjadi 3-0 setelah mengalahkan Ji Xinpeng 15-9, 15-7.
Jika di Piala Thomas 2000 Malaysia, Indonesia mengalahkan China. Nah, di Piala Thomas 2002 China, Indonesia mengandaskan Malaysia di final.
Perbedaan skuad Indonesia di Piala Thomas 2002 hanya memiliki sedikit perbedaan dengan 2000. Perbedaannya ada pada sektor ganda Rexy dan Tony digantikan oleh Halim Haryanto dan Tri Kusharyanto.
Pada final Piala Thomas 2002, Indonesia bermain ketat dengan Malaysia. Apalagi, Marleve Mainaky selaku tunggal pertama kalah dari Wong Choong Hann 5-7, 5-7, 1-7. [Uji coba skor baru yang batal dilanjutkan]
Indonesia berhasil menyamakan kedudukan lewat Candra/Sigit yang mengalahkan Chan Chong ming/Chew Choon Eng 7-3,7-4,7-2.
Sayangnya, Indonesia kembali tertinggal setelah Taufik Hidayat gagal menang dari Lee Tsuen Seng lewat pertandingan lima set 7-1, 5-7, 2-7, 7-2, 3-7. Untungnya, Halim/Tri mampu menyamakan kedudukan setelah mengandaskan Choong Tan Fook/ Lee Wan Wah 8-7, 7-8, 7-1, 7-3.