Taufik terus menggila di Indonesia Open 2003 dan 2004 setelah membuat penonton bersorak suka cita di Istora Senayan. Dia mempertahankan juara tiga tahun berturut-turut pada periode tersebut.
Menariknya, Taufik mengalahkan lawan yang sama di babak final selama tiga tahun berturut-turut yakni, Chen Hong.
Pada 2003, Taufik mengalahkan Chen Hong dua set langsung 15-9, 15-9. Lalu, pada 2004, Chen Hong belum mampu mematahkan dominasi Taufik setelah lagi-lagi kalah 10-15, 11-15.
Puasa gelar Indonesia Open pada 2005, Taufik kembalil meraih gelar turnamen itu pada 2006. Prestasi itu menjadi gelar Indonesia Open terakhir Taufik Hidayat.
Di Final, sang legenda mengalahkan tunggal China Bao Chunlai 21-18, 21-19. [Skema skor sudah berubah dari 15 x 3 menjadi 21 x 3].
Peran Perdana Taufik di Kejuaraan Beregu
Menurut catatan berbagai sumber, pertama kali Taufik Hidayat ikut turnamen beregu adalah pada Piala Sudirman 1999. Saat itu, Indonesia berhasil lolos ke semifnial. Pada babak itu, Indonesia berhadapan dengan Denmark.
Line-up Indonesia di babak semifinal menempatkan Taufik muda sebagai tunggal putra di pertandingan pertama. Cindana Hartono sebagai tunggal putri.
Candra Wijaya/Tony Gunawan di ganda putra, Deyana Lomban/Indarti Issolina di ganda putri, dan Tri Kusharyanto/Minarti Timur di ganda campuran. Sayangnya, Taufik gagal memberikan poin kepada Indonesia setelah gagal menang dari Peter Gade 4-15, 1-15.
Tertinggal 0-1, Indonesia makin tertekan setelah Cindana Hartono juga kalah dari Camilla Martin 4-11, 6-11. Indonesia pun makin tertinggal 0-2 dari Denmark.
Angin segar datang dari ganda putra setelah Candra/Tony mampu kandaskan Jens Eriksen/Jesper Larsen 15-12, 15-7. Indonesia pun menambah nafasnya di semifinal setelah skor menjadi 1-2.
Indonesia sempat menyamakan kedudukan lewat ganda campuran Tri/Minarti. Pasangan itu mengalahkan Michael Sogaard/Rikke Olsen 12-15, 15-11, 15-9.