Sayangnya, Rizki/Della harus kandas dari pasangan China itu dalam pertemuan terakhirnya di Badminton Asia Championship 2019.
Selain itu, Indonesia memiliki ganda putri muda lainnya seperti, Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto dan Tania Oktaviani/Vania Arianti Sukoco.
PBSI harus bisa memperkuat ganda putri muda agar transisi ketika Greysia pensiun bisa lancar.
Pematangan dan Siapkan Penerus Ganda Campuran
Pasca Liliyana Natsir pensiun, ganda campuran masih nihil gelar sepanjang tahun ini. Praveen Jordan/Melati Daeva maupun Hafiz Faizal/Gloria E. Widjaja belum mampu membangkitkan sektor itu pasca ditinggal megabintangnya.
Tontowi Ahmad yang dipasangkan dengan Winny pun belum memberikan taji yang signifikan.
Meskipun begitu, Hafiz/Gloria dan Praveen/Melati sudah menembus peringkat 10 besar dunia. Tinggal konsisten dan pengalaman bertanding yang membuat mereka untuk meraih gelar.
Apalagi, jika Praveen bisa bermain konsisten dan meminimalisir kesalahan sendiri, bukan tidak mungkin dia bisa kembali menjadi bintang seperti ketika menjuarai All England 2016 bersama Debby Susanto.
Selain itu, PBSI juga harus menyiapkan ganda campuran muda untuk bisa bersaing di kancah dunia. Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang saat ini bertengger di peringkat  ke-18 dunia mungkin bisa kian dimatangkan.
Semoga saja, Tontowi/Winny juga mulai bisa berbicara banyak di turnamen super series seperti ketika Nova Widianto berpasangan dengan Liliyana. Kekuatan ganda campuran akan sangat diperlukan untuk Piala Sudirman 2021, jika tidak ada perkembangan signifikan berarti jangan berharap piala itu pulang kampung ke Indonesia.
Perkokoh Ganda Putra
Jika Jepang menguasai sektor ganda putri dunia, maka Indonesia penguasa sektor ganda putra di dunia saat ini.