Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tak Hadir di Acara HUT Ke-51 PDI-P: Sinyal Jokowi Akan Tinggalkan PDI-P?

12 Januari 2024   19:06 Diperbarui: 13 Januari 2024   09:57 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena dua anak dan satu menantu Jokowi memang telah lebih dahulu hengkang dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju besutan Prabowo Subianto.

Selain itu, sebagian besar relawan-relawan Jokowi juga telah memberikan dukungannya kepada pasangan capres dan cawapres Prabowo-Gibran.

Berlabuhnya relawan-relawan Jokowi kepada pasangan capres-cawapres Prabowo - Gibran ini (tentunya seperti juga halnya sikap politik yang diambil oleh anak-anak Jokowi) sangat tidak mungkin jika tanpa izin dan arahan dari Jokowi sendiri.

Disinyalir kepentingan politik Pilpres 2024 lah yang kemudian membuat keluarga Jokowi lebih memilih untuk meninggalkan PDI-P, partai yang selama ini telah membesarkan dan lekat dengan nama keluarga Jokowi.

Kesimpulan

Sepertinya adagium politik yang mengatakan bahwa,  "tidak ada yang abadi dalam politik yang ada adalah kepentingan yang abadi" memanglah nyata dan benar adanya jika dikaitkan dengan hubungan antara Jokowi dan PDI-P saat ini.

Adagium diatas menyiratkan bahwa dalam politik yang menjadi tujuan utamanya adalah kepentingan, bukan kepercayaan apalagi kesetiaan.

Dengan kata lain yang menjadi alasan dan landasan utama dari sebuah kerjasama politik (baca : koalisi) adalah adanya sebuah kesamaan kepentingan, tak peduli seberapa besar perbedaan yang ada diantara kekuatan - kekuatan politik yang saling bekerjasama tersebut.

Jika adagium diatas dikaitkan dengan hubungan antara Jokowi dan PDI-P maka kita akan menemukan benang merah diantara keduanya.

Pada pilpres 2024 kepentingan politik Jokowi dan PDI-P jelas sudah berbeda alias sudah tidak sejalan lagi. Itulah mengapa akan sulit bagi Jokowi dan PDI-P untuk berada dalam satu ikatan koalisi kembali pada pilpres 2024 nanti, meskipun dalam dua pemilu sebelumnya Jokowi dan PDI-P terlihat sangat kompak dan mesra.

Di pilpres 2024 Jokowi berkepentingan untuk melanggengkan trah kekuasaannya kepada anak-anak nya. Sebagian orang menyebut kepentingan politik Jokowi ini dengan istilah 'politik dinasti'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun