SBY menyebut, ia melanjutkan perjalanan ke Pacitan, Jawa Timur dengan naik bus. Sementara Jokowi melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kediamannya di Solo. Sedangkan Megawati terus melanjutkan perjalanannya ke Blitar, Jawa Timur untuk berziarah ke makam orang tuanya, Bung Karno.
Cuitan mimpi SBY yang menggambarkan keakrabannya bersama Megawati dan Jokowi tersebut seolah menunjukkan bahwa dirinya tidak sedang main-main dengan 'ancamannya' terhadap Nasdem dan PKS jika tidak segera mengumumkan nama AHY sebagai cawapres Anies Baswedan.
Manuver politik berani dengan mengambil langkah meninggalkan Nasdem dan PKS atau keluar dari koalisi perubahan dan bergabung dengan PDI-P akan menjadi opsi terakhir bagi Demokrat jika tuntutannya tersebut tidak dipenuhi oleh Nasdem dan Demokrat bisa saja terjadi.
Hal tersebut tentu akan sangat mengancam posisi Anies Baswedan sebagai capres 2024 yang diusung oleh Nasdem dan PKS melalui koalisi perubahan.Â
Sebab, jika Demokrat benar-benar hengkang dari koalisi perubahan maka rencana pencapresan Anies Baswedan bisa saja berpotensi akan menjadi gagal total.
Apalagi jika kemudian Nasdem dan PKS tidak berhasil mencari pengganti partai Demokrat, maka koalisi perubahan dipastikan akan bubar karena gagal untuk mengusung Anies sebagai capres di pilpres 2024 sebab tidak mampu memenuhi syarat ambang batas presidential threshold untuk bisa mengusung pasangan capres dan cawapres sendiri di Pilpres 2024.
Mungkinkah 'ancaman' SBY akan membuat Nasdem dan PKS luluh sehingga menerima AHY menjadi cawapres Anies Baswedan?
Menarik untuk kita tunggu siapa nantinya nama cawapres yang akan diumumkan oleh koalisi perubahan mendampingi Anies Baswedan.
Selamat menunggu, hehe
Sekian ulasan dari Jambi untuk Kompasiana. Salam politik santun!