Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Menakar Peluang Sandiaga Uno Menjadi Cawapres Ganjar Pranowo

3 Juli 2023   13:07 Diperbarui: 4 Juli 2023   07:28 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandiaga Salahuddin Uno melambaikan tangan saat acara penyerahan Kartu Tanda Anggota (KTA) PPP di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 14 Juni 2023. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno atau yang akrab disapa Sandiaga Uno telah resmi diusung oleh partai barunya yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi bakal calon wakil presiden yang akan diajukan oleh PPP kepada PDI-P untuk mendampingi capres Ganjar Pranowo.

Pernyataan resmi pengusungan Sandi sebagai cawapres PPP ini disampaikan langsung oleh Sekjen PPP Arwani Thomafi saat membacakan rekomendasi hasil rapimnas ke VI PPP di Hotel Sultan Jakarta, pada Sabtu (17/6/2023).

Selain diusung sebagai cawapres oleh PPP, mantan wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut juga ditunjuk menjadi ketua badan pemenangan pemilu (Bappilu) PPP untuk pemilu 2024.

Sebagaimana diketahui, Sandiaga Uno baru saja bergabung menjadi kader PPP pada Rabu (14/6/2023) setelah lebih dahulu memilih mundur dari partai Gerindra pada 23 April 2023 yang lalu.

Meskipun baru tiga hari bergabung dengan PPP, Sandiaga Uno langsung mendapatkan kepercayaan dan tugas penting dari PPP yakni ditunjuk menjadi cawapres 2024 sekaligus sebagai ketua Bappilu PPP.

Sandiaga Uno direncanakan akan diplot oleh PPP untuk menjadi cawapres berpasangan dengan capres Ganjar Pranowo yang diusung oleh rekan koalisi mereka, PDI-P.

PPP menyakini Sandiaga Uno adalah sosok pasangan cawapres yang pas untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo menghadapi Pilpres 2024.

Sandi dipercaya akan mampu melengkapi Ganjar dan menyumbang elektabilitas tinggi bagi capres yang di usung oleh PDI-P tersebut.

Dari aspek kapasitas, PPP menilai bahwa Sandi adalah sosok yang sudah tidak perlu diragukan lagi kredibilitas dan pengalamannya dalam bidang politik.

Dia tercatat pernah menjadi Wagub DKI Jakarta mendampingi Gubernur DKI Anies Baswedan, menjadi cawapres pada Pilpres 2019, dan sekarang menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) di Kabinet Indonesia Maju pimpinan presiden Jokowi.

Selain itu PPP berharap aspek latar belakang bergabungnya Sandi dengan PPP akan mampu merepresentasikan kalangan santri. Sedangkan Ganjar dari PDI-P merepresentasikan kalangan nasionalis.

Kombinasi ini dianggap oleh PPP sebagai sebuah pasangan yang sangat ideal. Dalam sejarahnya, PPP menilai bahwa kombinasi pasangan capres-cawapres nasionalis-religius sudah banyak menyumbang kebehasikan dalam sebuah kompetisi pilpres.

Hal lain yang membuat PPP merasa bahwa pasangan Sandiaga Uno dan Ganjar Pranowo adalah pasangan capres dan cawapres ideal adalah soal keduanya yang telah merepresentasikan konfigurasi Jawa dan luar Jawa.

Sebab diketahui Sandi yang lahir di Provinsi Riau dengan darah Gorontalo cukup merepresentasikan dirinya sebagai tokoh yang berasal dari luar Jawa. Sedangkan Ganjar yang lahir di Karanganyar Jawa Tengah jelas merupakan representasi dari tokoh asal pulau Jawa.

Selain hal-hal yang telah dikemukakan oleh PPP di atas, ternyata Sandi juga masih memiliki banyak kelebihan-kelebihan lain yang membuat dirinya layak untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo atau cawapres lainnya pada pilpres 2024 mendatang.

Wakil Presiden dari PPP sekaligus Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. Foto: Sindonews.com
Wakil Presiden dari PPP sekaligus Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. Foto: Sindonews.com

Kelebihan-kelebihan Sandi tersebut diantaranya adalah:

1. Elektabilitas Mentereng

Berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Litbang Kompas untuk edisi Mei 2023, nama Sandiaga Uno berhasil muncul sebagai tokoh cawapres dengan tingkat elektabilitas tertinggi mengalahkan nama-nama tokoh cawapres potensial lain seperti Ridwan Kamil (RK), Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Tri Rismaharini.

Pada survei Litbang Kompas tersebut Sandiaga berhasil mencatatkan elektabilitas tertinggi yakni sebesar 11,9 persen dan disusul oleh RK di posisi kedua yang memperoleh tingkat keterpilihan sebesar 9,3 persen.

Sedangkan nama-nama lain seperti Erick Thohir, AHY, dan Tri Rismaharini elektabilitas ketiganya masih kalah jauh dibanding Sandi dan RK karena berada di bawah lima persen. Elektabilitas Erick diketahui hanya sebesar 4,5 persen; AHY sebesar 4,1 persen; dan Risma 2,2 persen.

2. Kekuatan Finansial.

Sebelum dirinya memutuskan terjun ke dunia politik, Sandiaga Uno telah lebih dahulu dikenal sebagai sosok pengusaha yang kaya raya dan sukses.

Sandiaga Uno yang merupakan pendiri dan pemegang saham PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) tercatat merupakan menteri 'terkaya' dalam Kabinet Presiden Jokowi.

Hal tersebut wajar saja terjadi sebab jika kita mengutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tahun 2022, harta kekayaan Sandiaga Uno mencapai Rp10,9 triliun.

Sebuah jumlah finansial yang lebih dari cukup tentunya untuk menjadikan Sandiaga Uno sebagai salah satu sosok cawapres paling potensial di pilpres 2024.

3. Dekat dengan Generasi Milenial dan Generasi Z

Sandiaga Uno merupakan sosok menteri dan tokoh politik yang layak direpresentasikan dekat dengan kaum milenial dan generasi Z.

Hal ini dapat dilihat dari gaya dan penampilan Sandi yang terlihat selalu stilysh, energik dan kekinian serta melek dengan teknologi informasi dan media sosial yang akrab dengan kehidupan kalangan kaum milenial dan generasi Z.

Kemampuan untuk merepresentasikan kalangan generasi milinial dan generasi Z ini menjadi penting bagi para capres dan cawapres 2024, sebab berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Pemilu 2024 nanti akan ada lebih dari 50 persen pemilik suara yang merupakan generasi milenial dan generasi Z dengan usia di bawah 45 tahun.

Peluang Sandiaga Uno Menjadi Cawapres Ganjar Pranowo

Meskipun memiliki banyak sekali kelebihan sebagai sosok cawapres potensial 2024, ternyata hal tersebut tidak serta merta menjadikan langkah Sandiaga Uno untuk bisa terpilih menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo oleh PDI-P menjadi mudah.

Sebab berdasarkan pengalaman sejarah yang telah dijalani oleh PDI-P pada beberapa ajang pilpres yang telah lalu, PDI-P diketahui cenderung selalu memilih cawapres untuk mendampingi capres yang diusungnya dengan kriteria yang agak sedikit berbeda.

Tingkat elektabilitas, kekuatan finansial, dan konfigurasi Jawa-luar Jawa tidak selalu menjadi pertimbangan utama bagi PDI-P dalam menentukan calon wakil presiden pilihan mereka.

Justru yang terjadi adalah PDI-P terlihat cenderung lebih sering memilih cawapres pendamping bagi capres pilihan mereka dengan mempertimbangkan faktor usia dan faktor sosiokultural.

Dilihat dari faktor usia PDI-P cenderung sering memilih cawapres dengan usia yang lebih tua dari sosok capres pilihan mereka. Sedangkan dilihat dari faktor sosiokultural PDI-P cenderung sering memilih cawapres dari latar belakang organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU)

Kecuali pada pilpres 2009 di mana saat itu capres PDI-P Megawati Soekarnoputri berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai cawapres yang secara usia lebih muda empat tahun dari Megawati dan juga bukan merupakan tokoh NU.

Pada pilpres 2004, 2014 dan 2019 PDI-P terlihat selalu konsisten dengan kecenderungan tersebut di atas, yakni selalu memilih cawapres dengan usia yang lebih tua dari usia capres serta berlatar belakang tokoh NU.

Diketahui pada pilpres 2004 capres PDI-P Megawati Soekarnoputri berpasangan dengan tokoh NU KH. Hasyim Muzadi sebagai cawapres yang lebih tua tiga tahun dari dirinya.

Kemudian pada pilpres 2014 capres PDI-P Joko Widodo berpasangan dengan cawapres Jusuf Kalla yang berusia 19 tahun lebih tua dari Jokowi. JK diketahui juga merupakan tokoh NU yang berasal dari Sulawesi Selatan.

Terakhir pada pilpres 2019 yang lalu saat PDI-P kembali mengusung Jokowi sebagai capres untuk yang kedua kalinya. Saat itu Jokowi dipasangkan dengan tokoh NU yang berusia lebih tua 18 tahun darinya yakni KH. Ma'ruf Amin sebagai cawapres.

Melihat kecenderungan PDI-P dalam memilih cawapres mereka di beberapa pilpres yang telah lalu sebagaimana diuraikan di atas, penulis berpendapat bahwa kecil kemungkinan bagi Sandiaga Uno untuk bisa dipilih oleh PDI-P untuk menjadi cawapres mendampingi capres Ganjar Pranowo pada pilpres 2024.

Sebab jika dilihat dari sisi usia, Sandiaga Uno relatif burusia lebih muda jika dibandingkan dengan Ganjar Pranowo yakni terpaut satu tahun saja usia diantara keduanya, dimana Sandi lahir pada tahun 1969 sedangkan Ganjar lahir pada tahun 1968.

Selain berusia lebih muda jika dibandingkan dengan capres PDI-P Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno diketahui juga bukan merupakan sosok tokoh yang berasal dari kalangan NU.

Hal tersebut semakin memperkecil peluang Sandiaga Uno untuk bisa terpilih menjadi cawapres pendamping Ganjar jika melihat kecenderungan PDI-P dalam memilih cawapres mereka pada beberapa pilpres yang telah mereka lalui.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, meskipun Sandiaga Uno adalah salah satu sosok cawapres potensial 2024 karena memiliki banyak sekali kelebihan, namun kecil kemungkinan bagi dirinya untuk bisa terpilih menjadi cawapres mendampingi Ganjar pada pilpres 2024 mendatang.

Sebab, berdasarkan kecenderungan pemilihan cawapres PDI-P sebagaimana yang telah mereka lakukan pada beberapa pilpres yang telah lalu, Sandiaga Uno tidak masuk kriteria cawapres bagi PDI-P yakni berusia lebih tua dari capres mereka serta merupakan tokoh yang berasal dari NU.

Namun meskipun demikian bukan berarti peluang Sandiaga Uno untuk menjadi cawapres bagi Ganjar tertutup begitu saja, sebab masih ada kemungkinan PDI-P akan mengambil langkah diluar pakem sebagaimana yang mereka lakukan pada pilpres 2009 yang lalu.

Jika hal tersebut yang terjadi maka bukan tidak mungkin Sandiaga Uno akan dipilih oleh PDI-P untuk menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo di pilpres 2024 mendatang.

Semoga anda beruntung bang Sandi, hehe

 

Sekian dari Jambi untuk Kompasiana. Salam politik santun!

Pematang Gadung, 3 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun