Selain itu PPP berharap aspek latar belakang bergabungnya Sandi dengan PPP akan mampu merepresentasikan kalangan santri. Sedangkan Ganjar dari PDI-P merepresentasikan kalangan nasionalis.
Kombinasi ini dianggap oleh PPP sebagai sebuah pasangan yang sangat ideal. Dalam sejarahnya, PPP menilai bahwa kombinasi pasangan capres-cawapres nasionalis-religius sudah banyak menyumbang kebehasikan dalam sebuah kompetisi pilpres.
Hal lain yang membuat PPP merasa bahwa pasangan Sandiaga Uno dan Ganjar Pranowo adalah pasangan capres dan cawapres ideal adalah soal keduanya yang telah merepresentasikan konfigurasi Jawa dan luar Jawa.
Sebab diketahui Sandi yang lahir di Provinsi Riau dengan darah Gorontalo cukup merepresentasikan dirinya sebagai tokoh yang berasal dari luar Jawa. Sedangkan Ganjar yang lahir di Karanganyar Jawa Tengah jelas merupakan representasi dari tokoh asal pulau Jawa.
Selain hal-hal yang telah dikemukakan oleh PPP di atas, ternyata Sandi juga masih memiliki banyak kelebihan-kelebihan lain yang membuat dirinya layak untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo atau cawapres lainnya pada pilpres 2024 mendatang.
Kelebihan-kelebihan Sandi tersebut diantaranya adalah:
1. Elektabilitas Mentereng
Berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Litbang Kompas untuk edisi Mei 2023, nama Sandiaga Uno berhasil muncul sebagai tokoh cawapres dengan tingkat elektabilitas tertinggi mengalahkan nama-nama tokoh cawapres potensial lain seperti Ridwan Kamil (RK), Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Tri Rismaharini.
Pada survei Litbang Kompas tersebut Sandiaga berhasil mencatatkan elektabilitas tertinggi yakni sebesar 11,9 persen dan disusul oleh RK di posisi kedua yang memperoleh tingkat keterpilihan sebesar 9,3 persen.
Sedangkan nama-nama lain seperti Erick Thohir, AHY, dan Tri Rismaharini elektabilitas ketiganya masih kalah jauh dibanding Sandi dan RK karena berada di bawah lima persen. Elektabilitas Erick diketahui hanya sebesar 4,5 persen; AHY sebesar 4,1 persen; dan Risma 2,2 persen.