Konfigurasinya bisa saja Prabowo-Ganjar ataupun sebaliknya Ganjar-Prabowo sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024.
Sebab logika sederhananya, selain karena keduanya adalah 'all Jokowi's men', jika kedua tokoh ini bisa disatukan sebagai pasangan capres dan cawapres, maka bisa dipastikan 99 persen Pilpres 2024 hanya akan berlangsung satu putaran saja dengan kemenangan telak diprediksi akan diraih oleh pasangan Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo.
Dalam hal ini, sepertinya Jokowi memang sangat piawai memainkan ritme politik menghadapi Pilpres 2024 untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijakan politik prioritasnya saat ini akan tetap diteruskan oleh presiden penggantinya kelak.
Sebab faktanya, meskipun Jokowi bukanlah sosok ketua umum partai politik, tapi Jokowi adalah satu-satunya presiden dalam sejarah bangsa Indonesia yang mempunyai simpul-simpul relawan paling loyal dan tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia dengan jumlah simpatisan yang tak kalah banyak dengan jumlah simpatisan dari partai politik pemenang pemilu sekalipun.
Dengan kelebihan memiliki basis pendukung loyal non partai yang jumlahnya mencapai jutaan orang tersebut, meskipun dirinya bukanlah ketua umum parpol, 'restu' dari Jokowi tentunya adalah sesuatu hal yang sangat berharga dan cukup menentukan siapa yang akan memenangkan kontestasi pilpres di 2024 nanti.
Itulah sebabnya, meskipun sebenarnya tidaklah etis secara politik, Jokowi terlihat ikut 'cawe-cawe ngurusi' soal dinamika pencapresan 2024.
Dan anehnya, Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai yang merupakan pendukung utama Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019 justru terlihat diam dan terkesan membiarkan manuver-manuver liar dari Jokowi tersebut.
Penulis menduga, itu semua terjadi pasti karena faktor kalkulasi politik dari Megawati Soekarnoputri.
Meskipun Jokowi sebentar lagi sudah harus lengser keprabon, tapi dirinya diketahui masih memiliki power untuk menggerakkan jutaan relawan pendukungnya dalam mendukung salah satu capres di Pilpres 2024.
Normalnya, Jokowi memang seharusnya mendukung Ganjar sebagai capres 2024 karena Ganjar adalah 'petugas partai' dari PDI-P seperti juga dirinya.
Tapi, dinamika politik yang akan terjadi kedepan tentu tidak ada yang tau.Â