Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

"Endorsement" Jokowi dan Misi Menyatukan Prabowo-Ganjar

26 Mei 2023   21:21 Diperbarui: 31 Mei 2023   05:11 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Sumber: Dokumentasi Sekretariat Presiden

Konfigurasinya bisa saja Prabowo-Ganjar ataupun sebaliknya Ganjar-Prabowo sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024.

Sebab logika sederhananya, selain karena keduanya adalah 'all Jokowi's men', jika kedua tokoh ini bisa disatukan sebagai pasangan capres dan cawapres, maka bisa dipastikan 99 persen Pilpres 2024 hanya akan berlangsung satu putaran saja dengan kemenangan telak diprediksi akan diraih oleh pasangan Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo.

Dalam hal ini, sepertinya Jokowi memang sangat piawai memainkan ritme politik menghadapi Pilpres 2024 untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijakan politik prioritasnya saat ini akan tetap diteruskan oleh presiden penggantinya kelak.

Sebab faktanya, meskipun Jokowi bukanlah sosok ketua umum partai politik, tapi Jokowi adalah satu-satunya presiden dalam sejarah bangsa Indonesia yang mempunyai simpul-simpul relawan paling loyal dan tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia dengan jumlah simpatisan yang tak kalah banyak dengan jumlah simpatisan dari partai politik pemenang pemilu sekalipun.

Dengan kelebihan memiliki basis pendukung loyal non partai yang jumlahnya mencapai jutaan orang tersebut, meskipun dirinya bukanlah ketua umum parpol, 'restu' dari Jokowi tentunya adalah sesuatu hal yang sangat berharga dan cukup menentukan siapa yang akan memenangkan kontestasi pilpres di 2024 nanti.

Itulah sebabnya, meskipun sebenarnya tidaklah etis secara politik, Jokowi terlihat ikut 'cawe-cawe ngurusi' soal dinamika pencapresan 2024.

Dan anehnya, Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai yang merupakan pendukung utama Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019 justru terlihat diam dan terkesan membiarkan manuver-manuver liar dari Jokowi tersebut.

Penulis menduga, itu semua terjadi pasti karena faktor kalkulasi politik dari Megawati Soekarnoputri.

Meskipun Jokowi sebentar lagi sudah harus lengser keprabon, tapi dirinya diketahui masih memiliki power untuk menggerakkan jutaan relawan pendukungnya dalam mendukung salah satu capres di Pilpres 2024.

Normalnya, Jokowi memang seharusnya mendukung Ganjar sebagai capres 2024 karena Ganjar adalah 'petugas partai' dari PDI-P seperti juga dirinya.

Tapi, dinamika politik yang akan terjadi kedepan tentu tidak ada yang tau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun