Gubernur Provinsi Lampung akhir-akhir ini sedang menjadi sorotan, bukan hanya oleh masyarakat Lampung sendiri namun juga oleh masyarakat dan netizen seantero tanah air.
Hal tersebut terjadi setelah viral kritik dari seorang tiktoker warga Provinsi Lampung bernama Bima melalui akun tiktok miliknya @bimawxreborn.
Akibat viralnya kritik Bima tersebut, Gubernur Lampung dianggap gagal oleh masyarakat Lampung sendiri dalam membangun infrastruktur di Provinsi Lampung, khususnya insfratruktur jalan.
Bahkan karena viralnya video ktirik Bima tersebut dimedia sosial, sampai-sampai mendapatkan perhatian khusus dari orang nomor satu di Indonesia yakni Presiden Jokowidodo yang langsung melakukan kunjungan ke Lampung untuk melihat kondisi infrastruktur jalan di Lampung yang sedang viral.
Benar saja, saat Jokowi berkunjung ke Lampung beliau pun melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri sekaligus menjajal jalanan Lampung yang memang rusak dan banyak berlubang dengan mobil kepresidenan.
Karena sudah melihat langsung dan menganggap Pemprov Lampung tidak mampu memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak tersebut akhirnya pemerintah pusat melalui kementerian PUPR mengambil alih perbaikan sebagian jalan rusak di Provinsi Lampung dengan menggelontorkan dana hingga 850 miliar rupiah.
Setelah kunjungan Jokowi ke Lampung tersebut, Gubernur Lampung semakin menjadi sorotan publik. Gaya dan kinerjanya sebagai seorang gubernur dianggap tidak sejalan alias berlawanan dengan gaya dan kinerja Presiden Jokowi.
Salah satu hal yang paling mencolok dari Gubernur Lampung yang kemudian dianggap sebagai antitesa dari Presiden Jokowi ialah soal ketidakmampuannya membangun infrastruktur jalan yang baik di wilayah yang ia pimpin.
Padahal Gubernur Arinal Djuanaidi dan Presiden Jokowi sama-sama telah menjabat dua kali sebagai seorang kepala pemerintahan meskipun dilevel yang berbeda.
Jika jokowi dikenal jor-joran dalam melakukan pembangunan insfratruktur khususnya jalan dan menjadikan pembangunan infrastruktur jalan sebagai prioritas pembangunan nasional, maka sebaliknya Gubernur Lampung justru dikenal "pelit" mengalokasikan anggaran untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur jalan yang ada diwilayahnya.
Berdasarkan data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Lampung tahun 2023 yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Lampung Nomor 38 Tahun 2022 tentang Penjabaran APBD Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2023, yang diteken Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pada tanggal 16 Desember 2022, Pemprov Lampung diketahui mengalokasikan anggaran belanja untuk tahun 2023 sebesar Rp.7,38 triliun.
Dari total anggaran belanja Pemprov Lampung tahun 2023 yang sebesar 7 triliun lebih tersebut, alokasi untuk pemeliharaan jalan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diketahui hanya sebesar Rp.72,44 miliar.Â
Itu artinya, anggaran untuk pemeliharaan jalan di Provinsi Lampung tidak sampai satu persen dari total APBD Lampung yang dialokasikan pada tahun ini.
Yang menarik, anggaran perjalanan dinas dalam daerah Pemprov Lampung tahun 2023 justru direncanakan sebasar Rp.212 miliar lebih atau tiga kali lipat lebih banyak dari anggaran pemeliharaan jalan.Â
Lebih mencengangkannya lagi, untuk anggaran perjalanan dinas keluar negeri tahun 2023 Pemprov Lampung justru merencanakan anggaran yang jumlahnya 30 kali lipat lebih banyak dari anggaran pemeliharaan jalan yakni sebesar Rp.2,2 triliun lebih.
Angka-angka tersebut diatas jelas menunjukkan bahwa memang Pemprov Lampung sepertinya tidak memprioritaskan sama sekali perbaikan infrastruktur jalan rusak yang ada diwilayahnya.Â
Padahal, banyak sekali masyarakat Provinsi Lampung yang sudah mengeluh terutama melalui media sosial karena banyak jalanan yang rusak dan berlubang di wilayah Provinsi Lampung.
Sekian dari Jambi untuk Kompasiana, salam!
Pematang Gadung, 11 Mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H