Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Golkar, Episentrum Baru Koalisi Parpol Menuju Pilpres 2024

13 Februari 2023   04:21 Diperbarui: 13 Februari 2023   07:06 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : www.partaigolkar.com

Pasca bergabungnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ke Partai Golkar, partai berlambang pohon beringin ini menjadi episentrum baru bagi partai -partai politik peserta pemilu 2024 untuk mejajaki kemungkinan kerjasama (koalisi) pada Pilpres 2024.

Meskipun secara umum partai-partai politik peserta Pemilu 2024 yang ada saat ini telah terpolarisasi kedalam beberapa kongsi-kongsi politik , namun nyatanya hubungan diantara partai-partai politik yang telah terjalin tersebut bisa disebut masih sangat cair karena belum terikat oleh suatu kesepakatan baku yang membuat mereka tidak bisa berpaling kelain hati.

Sebagaimana diketahui, partai-partai politik peserta Pemilu 2024 saat ini telah terpecah kedalam beberapa kelompok rencana koalisi yakni Koalisi Perubahan yang terdiri dari Nasdem, Demokrat dan PKS, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PPP, dan PAN serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari PKB dan Gerindra. Sedangkan PDIP hingga saat ini masih pede berdiri sendiri tanpa kawan koalisi.

Melihat masih cairnya hubungan yang terjalin antara partai-partai politik yang ada saat ini baik antara sesama partai politik yang ada dalam satu kelompok rencana koalisi maupun dengan partai diluar  kelompok rencana koalisi yang lainya, penulis memprediksi masih sangat terbuka kemungkinan jalinan rencana koalisi awal yang saat ini telah terbentuk antara partai-partai politik yang ada tersebut masih bisa kemungkinan berubah skemanya menjelang pendaftaran bakal calon Presiden 2024-2029 yang akan dibuka oleh KPU pada medio Oktober hingga November 2023.

Nah, mencermati dinamika politik antara partai-partai politik peserta Pemilu 2024 yang terjadi dalam beberapa hari belakangan ini ada hal yang menarik menurut penulis, yakni munculnya partai Golkar yang seolah menjadi episentrum baru bagi partai-partai politik lainnya untuk diajak "kencan" secara politik dalam rangka menjajaki kemungkinan kerja sama pada Pilpres 2024 mendatang.

Tercatat tiga partai politik besar pemilik kursi di DPR telah melakukan kunjungan dan pertemuan dengan Airlangga Hartarto selaku ketua umum Partai Golkar sebagai upaya untuk membangun komunikasi politik tentang kemungkinan -kemungkinan terjalinnya kerjasama diantara mereka dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang.

Partai pertama yang mengunjungi Airlangga Hartarto pasca berlabuhnya Ridwan Kamil ke Golkar adalah Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Surya Paloh menyambangi Kantor DPP Partai Golkar di Kemanggisan, Jakarta Barat pada  Rabu, 1 Februari 2023.

Manuver politik ini dibuat hanya beberapa hari setelah Surya Paloh bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta

Dalam keterangannya kepada awak media pasca pertemuannya dengan Airlangga Hartarto, Surya Paloh menyatakan bahwa pihaknya membuka kemungkinan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu yang dihuni Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Apa perlu, akan mungkin bergabung dengan KIB? Ya sama-sama mungkin, mungkin KIB juga bergabung sama Nasdem kan. Jadi kemungkinan itu masih terbuka," ujar Paloh sebagaimana dikutip dari Kompas.com

Selanjutnya, Partai kedua yang mengunjungi markas Partai Golkar adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS berkunjung ke kantor DPP Partai Golkar pada Selasa, 7 Februari 2023.

Berbeda dengan Nasdem, pertemuan antara PKS dan Golkar hanya dilakukan oleh elit-elit dari kedua partai tersebut minus ketua umum nya masing-masing.

Rombongan elit PKS dipimpin oleh Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi sedangkan dari Golkar dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia.

Dalam keterangannya kepada awak media pasca pertemuan tersebut, Ahmad Doli Kurnia menyebutkan bahwa Golkar dan PKS siap untuk berkompetisi di Pemilu 2024, tetapi dalam konteks kepentingan bangsa dan negara.

Selain itu Doli juga mengatakan bahwa Golkar dan PKS saling menghargai posisi politik masing-masing. Partai Golkar juga bersikap terbuka untuk berdialog dengan siapa saja, tidak melihat posisi politik di dalam proses perjalanan satu pemerintahan, baik di dalam atau di luar, karena kita bicara tentang kepentingan bangsa dan negara. Oleh karena itu, kita menghormati otoritas dan kemandirian masing-masing partai politik.

Terakhir, Partai Politik yang bertemu dengan Partai Golkar adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Golkar dan PKB yang diwakili oleh ketua umumnya masing-masing melakukan pertemuan secara terbuka di Istora, Senayan, Jakarta pada Jumat, 10 Februari 2023.

Pertemuan antara Airlangga dan Muhaimin tersebut terlihat santai karena dikemas dalam acara sarapan pagi dan ngopi bareng. Apalagi keduanya sama-sama tidak mengenakan pakain formal, namun hanya mengenakan kaos dan celana casual.

Yang menarik, saat duduk bersama Muhaimin dalam pertemuan santai tersebut,  Airlangga sempat berujar dengan menyebut bahwa Golkar dan PKB sudah cukup.  

Kendati tidak menjelaskan secara eksplisit makna celetukannya tersebut, namun jika dilihat dari perolehan kursi pada Pemilihan Umum 2019 lalu, maka jumlah kursi Golkar ditambah PKB memang sudah memenuhi ambang batas pencalonan Presiden sebesar 20 persen. Golkar memperoleh suara sebesar 12,31 persen, sementara PKB 9,69 persen.

"Berdua cukup," respons Cak Imin

"Kita perlahan tapi pasti," sahut Airlangga.

Melihat intensnya tokoh-tokoh partai politik yang mengunjungi Golkar dalam beberapa waktu terakhir ini, Golkar sepertinya menjadi episentrum baru bagi partai-partai politik untuk menjajaki kemungkinan kerjasama dalam rangka membentuk skema koalisi baru pasca mandeknya perkembangan koalisi partai yang saat ini telah terbentuk.

Meskipun telah terbentuk beberapa kongsi partai politik, namun belum ada satupun diantara mereka yang telah final menetapkan nama untuk diusung sebagai capres dan cawapres 2024 hingga saat ini.

Sebagai partai politik yang sarat pengalaman di dunia perpolitikan tanah air serta parpol yang memperoleh kursi DPR terbanyak kedua setelah PDI-P pada pemilu 2019 yang lalu, Golkar jelas merupakan partai yang sangat menarik untuk dijadikan sebagai kawan koalisi bagi partai-partai lainya dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang.

Apalagi hingga saat ini Golkar juga belum mempunyai kesepakatan yang final dengan PAN dan PPP di kongsi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Itu artinya masih sangat terbuka lebar kemungkinan bagi Golkar untuk mengubah skema rencana koalisi yang telah ia bangun bersama PAN dan PPP, apakah akan "bercerai" dengan mereka atau justru menambah kekuatan dengan merangkul partai politik lainya untuk masuk kedalam Koalisi Indonesia Bersatu.

Seandainya pada akhirnya harus berpisah dengan PAN dan PPP, dengan modal suara sebesar 12,31 persen tentu bukanlah hal yang sulit bagi Golkar untuk mencari teman koalisi.

Sebaliknya, terbuka peluang bagi Golkar untuk menginisiasi terbentuknya sebuah koalisi gemuk dengan menarik partai-partai politik lainya agar bergabung dengan KIB dalam rangka mematahkan rencana PDI-P untuk mencetak hattrick pada Pilpres 2024.

Apalagi, bergabungnya Ridwan Kamil ke Golkar tentu membuat partai yang telah eksis sejak era Orde Baru ini akan semakin diperhitungkan menjadi pemenang pada Pemilu dan Pilpres 2024.

Manakah dari dua kemungkinan diatas yang bakal terjadi pada Partai Golkar menjelang Pilpres 2024?

Jawabannya tentu salah satu diantaranya mungkin saja bisa terjadi. 

Menarik untuk sama-sama kita tunggu perkembangan dinamika politik selanjutnya yang akan terjadi pada Golkar menjelang Pilpres 2024 yang sudah ada didepan mata.

Sekian dari Jambi untuk Kompasiana. Semoga bermanfaat!

Pematang Gadung, 13 Februari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun