Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Golkar, Episentrum Baru Koalisi Parpol Menuju Pilpres 2024

13 Februari 2023   04:21 Diperbarui: 13 Februari 2023   07:06 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : www.partaigolkar.com

"Berdua cukup," respons Cak Imin

"Kita perlahan tapi pasti," sahut Airlangga.

Melihat intensnya tokoh-tokoh partai politik yang mengunjungi Golkar dalam beberapa waktu terakhir ini, Golkar sepertinya menjadi episentrum baru bagi partai-partai politik untuk menjajaki kemungkinan kerjasama dalam rangka membentuk skema koalisi baru pasca mandeknya perkembangan koalisi partai yang saat ini telah terbentuk.

Meskipun telah terbentuk beberapa kongsi partai politik, namun belum ada satupun diantara mereka yang telah final menetapkan nama untuk diusung sebagai capres dan cawapres 2024 hingga saat ini.

Sebagai partai politik yang sarat pengalaman di dunia perpolitikan tanah air serta parpol yang memperoleh kursi DPR terbanyak kedua setelah PDI-P pada pemilu 2019 yang lalu, Golkar jelas merupakan partai yang sangat menarik untuk dijadikan sebagai kawan koalisi bagi partai-partai lainya dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang.

Apalagi hingga saat ini Golkar juga belum mempunyai kesepakatan yang final dengan PAN dan PPP di kongsi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Itu artinya masih sangat terbuka lebar kemungkinan bagi Golkar untuk mengubah skema rencana koalisi yang telah ia bangun bersama PAN dan PPP, apakah akan "bercerai" dengan mereka atau justru menambah kekuatan dengan merangkul partai politik lainya untuk masuk kedalam Koalisi Indonesia Bersatu.

Seandainya pada akhirnya harus berpisah dengan PAN dan PPP, dengan modal suara sebesar 12,31 persen tentu bukanlah hal yang sulit bagi Golkar untuk mencari teman koalisi.

Sebaliknya, terbuka peluang bagi Golkar untuk menginisiasi terbentuknya sebuah koalisi gemuk dengan menarik partai-partai politik lainya agar bergabung dengan KIB dalam rangka mematahkan rencana PDI-P untuk mencetak hattrick pada Pilpres 2024.

Apalagi, bergabungnya Ridwan Kamil ke Golkar tentu membuat partai yang telah eksis sejak era Orde Baru ini akan semakin diperhitungkan menjadi pemenang pada Pemilu dan Pilpres 2024.

Manakah dari dua kemungkinan diatas yang bakal terjadi pada Partai Golkar menjelang Pilpres 2024?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun