Kedua, Erick Thohir mempunyai kedekatan khusus dengan para petinggi FIFA.
Lama malang melintang di kancah persepakbolaan dunia membuat Erick Thohir mengenal dan mempunyai kedekatan khusus dengan para pejabat dan petinggi badan sepakbola dunia, FIFA.
Kedekatan Erick dengan para pejabat dan petinggi FIFA sudah terbukti kala dunia sepakbola Indonesia sedang dirundung duka saat terjadinya insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan lebih dari 130 suporter sepakbola.
Akibat peristiwa berdarah yang terjadi di Kanjuruhan Malang tersebut banyak pemerhati sepakbola yang meyakini dan merasa khawatir FIFA akan menjatuhkan sanksi berat kepada Indonesia, padahal Indonesia sedang bersiap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun 2023.
Karena tau bahwa Erick Thohir mempunyai kedekatan khusus dengan Presiden FIFA, akhirnya presiden Jokowi mengutus Erick untuk menemui Gianni Infantino di Doha, Qatar. Tujuannya adalah untuk mengklarifikasi dan melobi agar FIFA tidak menjatuhkan sanksinya kepada Indonesia pasca terjadinya insiden di Stadion Kanjuruhan Malang.
Walhasil berkat lobi dari Erick tersebut, sepakbola Indonesia pun bisa lepas dan tidak mendapatkan sanksi dari FIFA atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan.
Ketiga, Erick Thohir adalah seorang enterpreneur yang sukses.
Sepakbola modern adalah sepakbola yang berbasis industri. Bukan hanya hiburan semata, sepakbola modern telah menjelma menjadi sebuah industri olahraga yang sangat menjanjikan bagi seluruh ekosistem yang terlibat didalamnya.
Di dunia sepakbola modern saat ini, menjadi pemain sepakbola bukan hanya sekedar mengisi hobi belaka, tapi menjadi seorang pemain sepakbola profesional adalah sebuah profesi yang sangat menjanjikan.
Selain itu, perputaran uang di bisnis industri  sepakbola modern juga sangat luar biasa jika bisa dikelola dengan baik karena sepakbola adalah olahraga dengan penggemar yang paling banyak diseluruh dunia.