Selain itu, Erick juga berjasa dalam pendatangan marquee player bagi Persib pada tahun 2017, yaitu Michael Essien dan Carlton Cole.
Selanjutnya dalam dua tahun terakhir ini, Erick Thohir tercatat menjadi salah satu pemegang saham klub sepakbola asal Jawa Tengah, Persis Solo bersama Kaesang Pangarep dan Kevin Nugroho.
Di Persis Solo, Erick Thohir menunjuk anaknya, Aga Thohir, sebagai Komisaris Utama Persis Solo. Bersama Kaesang dan Kevin, Erick berhasil membawa Persis Solo menjadi juara Liga 2 musim 2021---2022 sehingga berhak masuk ke Liga 1.
Bukan hanya berpengalaman mengelola klub sepakbola saja, diluar urusan klub sepakbola Erick Thohir melalui perusahaannya Mahaka Group juga pernah  ditunjuk sebagai operator Piala Presiden pada tahun 2015. Saat itu Erick ditunjuk menjadi Ketua Organizing Committee (OC) Piala Presiden 2015.
Selain didalam negeri, Erick Thohir juga tercatat punya segudang pengalaman menjadi pengelola klub sepakbola kelas dunia di luar negeri.
Pada 10 Juli 2012 Erick dan rekannya, Jason Levien, membeli 78 persen saham DC United, salah satu klub yang bermain di Major League Soccer (MLS) atau Liga utama negeri paman sam, Amerika Serikat.
Erick melepaskan kepemilikannya di salah satu klub terbesar di Amerika Serikat itu pada Agustus 2018. Enam tahun di DC United, Erick punya andil dalam pembangunan Audi Field---kandang DC United.
Selain DC United, yang paling membanggakan dari Erick Thohir adalah saat ia berhasil mengakuisisi saham mayoritas klub raksasa sepakbola dunia asal Italia, Inter Milan sebesar 70 persen pada tahun 2013 dengan nilai transaksi diperkirakan mencapai 480 juta dolar AS atau sekitar Rp7 triliun.
Karena menjadi pemegang saham mayoritas, Erick Thohir kemudian ditunjuk sebagai Presiden Inter Milan. Erick menjadi presiden di Inter Milan selama lima tahun, yakni dari tahun 2013 hingga 2018.
Teranyar, pada September 2022 yang lalu Erick Thohir bekerja sama dengan Anindya Bakrie juga berhasil mengakuisisi 51 persen saham klub Inggris, Oxford United. Hal tersebut dilakukan setelah dirinya menjadi pemegang saham minoritas tim tersebut sejak tahun 2018. Saat ini Oxford United berada di Football League One, yakni kasta ketiga dalam Liga Inggris.