Dalam satu minggu belakangan ini, publik ramai memperbincangkan isu soal kemungkinan capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI-P, Ganjar Pranowo akan dipasangkan pada Pilpres 2024 mendatang.
Isu ini mulai ramai diperbincangkan setelah nama Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, santer disebut-sebut konsisten muncul sebagai capres dan cawapres yang diinginkan berdasarkan Musyawarah Rakyat (Musra) yang dilaksanakan oleh Relawan Pro Jokowi (Projo)di berbagai wilayah.
Apalagi dua nama ini juga digadang-gadang telah mendapatkan "restu" dari Presiden Jokowi soal pencalonannya sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
Paling terkini, yakni saat Jokowi mendukung Prabowo bisa menjadi presiden di 2024 di acara HUT Partai Perindo.
Sebagaimana dikutip dari harian Kompas.com, dalam sambutannya di acara HUT Partai Perindo di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, pada Senin (7/11/2022), Jokowi berujar "Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang. Kemudian, ditarik ke Jakarta, gubernur sekali menang. Kemudian, dua kali di pemilu presiden juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo, kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo".
Tentu saja, pernyataan Presiden Jokowi tersebut langsung ditafsirkan oleh banyak kalangan sebagai bentuk "restu" dan dukungan dari Jokowi kepada Prabowo untuk menjadi Capres di 2024.
Di sisi lain, pada Mei 2022 lalu, santer diisukan Presiden Jokowi mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.Â
Isu ini bermula dari pernyataan Presiden Jokowi dalam rapat kerja nasional (Rakernas) V Relawan Pro Jokowi (Projo) yang dilaksanakan di Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu (21/5/2022).
Dalam kesempatan tersebut Jokowi mengatakan, jangan terburu-buru perihal capres, sekalipun mungkin yang kita dukung hadir di tengah-tengah acara Rakernas ini.
"Jangan tergesa-gesa, jangan tergesa-gesa. Meskipun, meskipun, mungkin yang kita dukung ada di sini," kata Jokowi.