Jika kita tilik dari sudut pandang budaya, tujuan dari dilaksanakannya tradisi Halloween yang dilakukan oleh suku Celtic kuno Samhain adalah untuk mengusir roh-roh jahat yang mereka yakini akan datang mengganggu setiap tanggal 31 Oktober setiap tahunnya.
Terlepas dari benar atau tidaknya tradisi yang diyakini oleh suku Celtic kuno Samhain tersebut, ritual Halloween sebenarnya bukanlah sebuah party atau karnaval, tapi  sebuah ritual yang bertujuan untuk mengusir roh-roh jahat yang diyakini akan mengganggu suku Celtic kuno Samhain.
Dikaitkan dengan tragedi maut yang tejadi di distrik Itaewon, Korea Selatan, bisa jadi tragedi yang membuat hilangnya 156 nyawa manusia tersebut adalah sebuah bentuk kegagalan dari proses ritual pengusiran roh-roh jahat yang dilakukan oleh peserta perayaan Halloween di distrik Itaewon, sebagaimana yang diyakini oleh suku Celtic kuno Samhain.
Roh-roh jahat tersebut marah karena tradisi perayaan Halloween saat ini, khususnya di Itewon, Korea Selatan, dan juga dibanyak tempat-tempat lain didunia, sudah tidak sesuai lagi dengan esensi dari tujuan awal dilaksanakannya ritual Halloween sebagaimana yang telah dilakukan oleh suku Celtic kuno Samhein.
Namun penulis tekankan, pendapat ini hanyalah merupakan analisis penulis semata dengan mengambil sudut pandang atau angle dari tujuan perayaan Halloween menurut suku Celtic kuno Samhain.
Jadi, bagaimana kalau menurut anda?
Pematang Gadung, 4 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H