Pagi Biasa
Yogyakarta, Februari 2014
Rutinitas tanpa batas
Ketika waktu tak terlalu panas
Di kala timur mentari senyum berseri
Sepasang alas kaki melekatkan kaki
Menyusuri jalan yang tak pernah sepi
Kaca mata hitam identitas diri
Berita pagi bagaikan anak sendiri
Tapi dia belum tentu mengerti apa ini.
Ditimang ke sana kemari
Cucuran keringat tiada arti
Akrabkan pemuda buku dengan slayer di bahu
Jalan raya sahabatnya sedari kecil
Belum ada niat untuk pergi
Entah sampai kapan ini akan dijalani
Semua mengalir ...
Air dalam aliran sungai
Wanita idaman menjadi gejolak dalam hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H