Belum lagi ditambah dengan catatan Badan Pusat Statistik yang menunjukkan bahwa dalam hal konsumsi saja, wisatawan domestik menyumbang hingga Rp 253,47 triliun, di samping Rp 198,89 triliun dari wisatawan mancanegara.Â
Menjadi salah satu komponen nilai transaksi ekonomi dari ranah pariwisata yang menentukan di samping investasi pariwisata dan pengeluaran pemerintah.
Catatan lain yang tidak kalah menarik, kunjungan wisatawan mancanegara mengalami pertumbuhan lebih signifikan (12,86%) dibanding wisatawan domestik (4,88%).Â
Tentu saja, data-data berskala nasional ini tampaknya cukup terbaca oleh sosok RK, hingga lahir gagasan menjadikan Jawa Barat sebagai Provinsi Pariwisata.
Sebagai figur yang terkenal sudah melanglang buana keliling dunia sejak jauh-jauh hari sebelum terjun ke dunia politik dan pemerintahan, data-data tadi tidak semata angka di matanya.Â
Ia menjadikan itu sebagai acuan agar provinsi yang dipimpin olehnya tidak melewatkan begitu saja sebuah jalan yang bisa melebarkan jalan mensejahterakan warganya; pariwisata.Â