Terlebih lagi, Indonesia sudah semakin baik dalam branding di ranah pariwisata. Ditambah lagi, saat rata-rata pertumbuhan wisata dunia hanya mencatat 6,4 persen, Indonesia sempat mencatat pertumbuhan hingga 22 persen per Januari-Desember 2017, sebagai salah satu indikator.
Bukan rahasia, jika industri wisata tumbuh maka dampak positif dari semakin menggeliatnya sektor ini, pun akan semakin meluas. Misal saja, akan banyak lapangan pekerjaan terbuka, pun lebih banyak daya kreasi yang menemukan tempat lebih luas.Â
RK sendiri, mengutip Kompas.com, mencontohkan dengan semakin terbukanya peluang untuk berbisnis pun terbuka. Masyarakat bisa membuka warung atau menawarkan jasa penginapan.Â
"Kesempatan bagi semua orang dari kelas kecil sampai kelas besar, dari tukang parkir hingga konglomerat, semua punya peluang," lanjut Emil.
Di luar itu, merujuk ke gagasan pemerintah pusat pun, menunjukkan bahwa gagasan RK tersebut memiliki keseiramaan.Â
Memang, di sisi lain, Jawa Barat tidak termasuk dalam empat destinasi wisata super prioritas. Pasalnya, kawasan yang masuk daftar itu hanyalah Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Labuan Bajo, dan Mandalika.Â
Namun, keberanian RK untuk unjuk tekadnya, menjadi sesuatu yang sangat pantas diapresiasi. Ia bisa menjadi contoh kepala daerah yang tidak melulu menuntut "dimanjakan" oleh pemerintah pusat.
Sebagai catatan, mengutip CNBC 21 Agustus 2019, ada catatan tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020 yang berkaitan langsung dengan empat destinasi wisata super prioritas (Danau Toba hingga Mandalika) yang mencakup pembangunan kawasan strategis pariwisata nasional, fasilitas event, dan geosite, pemberdayaan desa wisata, pembangunan sarana ruang kreatif (creative training and education), pengembangan dan revitalisasi desa adat, dan pembangunan jalan pendukung.
Selama ini, ide-ide yang menyasar kawasan "super prioritas" tadi, dari pemerintah pusat sudah mampu digerakkan sendiri oleh pemerintah provinsi Jawa Barat yang tidak masuk kategori super prioritas.Â
Di sini, cukup memberikan kesan, Jawa Barat di tangan RK sudah tidak disangsikan lagi.