Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Setelah Jokowi Menjemur Para Menteri

27 Oktober 2019   07:15 Diperbarui: 27 Oktober 2019   07:28 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada harmoni yang ingin diciptakan Jokowi dari kabinet kali ini - Foto: Angga Yuniar/Liputan6.com

Mereka pun acap mampu bikin orang tercengang dan terkagum-kagum tiap kali melontarkan ide-idenya. Namun saat berada di dalam kabinet, ternyata tidak mampu mengawinkan ide hebat dalam kerja-kerja mereka, Anies dan Rizal didepak. 

Anies dan Rizal tentu saja bukan hanya dua nama yang jadi sasaran pisau "pergantian pemain", melainkan ada beberapa nama lainnya yang juga pernah terkena pisau ini. 

Tak terkecuali Ignasius Jonan hingga Tedjo Edhy Purdijatno pun jadi sasaran. Ditambah lagi, Indroyono Susilo yang pernah menempati posisi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya.

Juga ada Saleh Husin (Menteri Perindustrian), Thomas Trikasih Lembong (Menteri Perdagangan), Marwan Ja'far (Menteri Desa), Yuddy Chrisnandi (MenPAN/RB), Andrinof Chaniago (Menteri PPN/Kepala Bappenas), dan Ferry Mursyidan Baldan.

Ringkasnya, Jokowi bukanlah sosok yang takut dalam urusan mengutak-atik. Ia bisa menjadi seorang juru racik sebuah skuat, ketika ia melihat di sana memang dibutuhkan penyegaran. 

Rizal Ramli yang sempat mencitrakan diri paling paham urusan pemerintahan dan paham segalanya pun didepak, ketika performanya ternyata tidak sedahsyat mulutnya.

Memang, di luar sana, ada berbagai selentingan bermunculan dengan komposisi menteri yang dirancang Jokowi kali ini. Ada yang gusar, kecewa, hingga frustrasi, dan bahkan ada kelompok relawan yang mengumumkan untuk membubarkan diri karena kekecewaan. 

Walaupun, uniknya, kelompok relawan ini justru jadi tertawaan relawan lainnya, karena mendadak bahagia karena tokoh mereka terpilih jadi wakil menteri.

Namun lagi-lagi yang mesti digarisbawahi adalah persoalan keringat. Walaupun sebagai seorang Jawa, Jokowi memiliki kecenderungan sangat menghargai "jasa baik" orang-orang, namun ia juga bukan orang yang sungkan-sungkan mendepak jika kemudian melihat orang yang senang diberi jabatan tapi tidak tahu harus melakukan apa ketika mendapatkan jabatan.

Termasuk terkait dengan keberadaan Prabowo Subianto yang notabene sebagai rival politik paling sengit bagi seorang Jokowi. Menjadi bagian dari pemerintahan, tidak lantas Prabowo sepenuhnya aman, walaupun ia berpotensi bikin ribut jika tidak berada di dalam lingkaran kekuasaan. 

Artinya, ia juga bisa terdepak jika kesempatan meraih posisi sebagai menteri pertahanan tidak dimanfaatkan untuk membawa manfaat besar bagi negaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun